KOMPAS.com - Selain hanya membuat jalan rusak, Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji menuding aktivitas perkebunan sawit yang dikelola Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) juga memicu banjir.
Sutarmidji pun memilih untuk tak akan lagi berhubungan dengan pihak-pihak perkebunan kelapa sawit.
Baca juga: Gubernur Kalbar Sebut Pengusaha Sawit Hanya Buat Jalan Rusak, tapi Tak Beri Kontribusi
“Alasannya kebun mereka tidak di daerah terdampak banjir, betul memang, tapi ekosistem itu satu kesatuan. Bukan terpisah. Itu otak mereka itu cuma mau cari kaya di Kalbar. Tapi tak mau peduli,” ucap Sutarmidji.
“Saya tidak mau lagi berhubungan lagi sama mereka. Percayalah, selama yang nama Sutarmidji jadi gubernur, tidak akan mau berhubungan lagi sama perusahaan sawit,” tambahnya.
Baca juga: Selama Sutarmidji Jadi Gubernur, Tak Akan Mau Berhubungan Sama Perusahaan Sawit
Lalu, menurut Sutarmidji, Gapki juga tidak memiliki kontribusi berarti bagi masyarakat Kalbar selain membuat jalan rusak.
"Saya tidak kenal Gapki, saya tak pernah berhubungan apa pun. Apa yang sudah diberikan Gapki selain jalan rusak,” kata Sutarmidji kepada wartawan, Kamis.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sutarmidji sempat menggelar pertemuan dengan para pengusaha.
Sayangnya, menurut Sutarmidji, orang yang datang ke pertemuan itu hanyalah para centeng alias suruhan para pengusaha.
Baca juga: Kisah Gubernur Sutarmidji Usir 20 Pengusaha Sawit dari Pertemuan Soal Banjir: Mereka Cuma Cari Kaya
“Yang datang itu cuma centeng-centeng saja. Arang-orang yang cuma disuruh ngomong, tapi tak bisa ambil keputusan. Mereka kira, pemerintah daerah ini bisa dibuatnya main-main. Saya usir semua,” ucap Sutarmidji.
Sementara itu, terkait tudingan sejumlah pihak soal memiliki orang dalam di Gapki, Sutarmidji membantah keras.
“Masang orang bagaimana, orang mana yang dipasang. Apa manfaatnya saya masang orang di Gapki? Justru saya tak mau kenal itu Gapki," ujar Sutarmidji.
(Penulis: Kontributor Pontianak, Hendra Cipta | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.