YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Penularan Covid-19 di lingkungan sekolah saat pembelajaran tatap muka (ptm) terbatas kembali ditemukan di Kabupaten Kulon Progo.
Sebanyak 21 siswa di enam sekolah di Kulon Progo terkonfirmasi Covid-19.
Gubernur Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengaku tak khawatir akan munculnya klaster baru di Kabupaten Kulonprogo.
"Yang penting itu cepet ditangani, karena relatif anak-anak muda. Biarpun diperiksa 10 hari kan tetap hanya ringan," kata Sultan ditemui di Kantor Gubernur DI Yogyakarta, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Jumat (12/11/2021).
Baca juga: Tes PCR Acak Dinkes Kulon Progo Temukan Ada Kasus Covid-19 di 6 Sekolah
Dikatakan Sultan, PTM di sekolah yang terdapat penularan kasus Covid-19 telah dihentikan sementara.
Selain penutupan sekolah, pihaknya juga akan melakukan tracing kontak erat.
“(Siswa) sudah di-swab dan sudah dilakukan penutupan (sekolah). Awalnya hanya sembilan anak, sekarang dari 9 jadi 21 anak," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DI Yogyakarta Didik Wardaya memastikan, adanya siswa terpapar Covid-19 tak bisa digolongkan sebagai klaster sekolah saat belajar tatap muka.
"Untuk keamanan sementara PTM dihentikan," kata Didik.
Didik menambahkan, jumlah ada lima sekolah tingkat SMA//SMK yang dihentikan PTM karena terdapat penularan Covid-19.
"Sedayu ada 4 sekolah, dan di Wates 1 sekolah. Tetapi yang di Sedayu kan sudah hampir clear, nanti kita evaluasi lagi," jelas Didik.
Disdikpora DI Yogyakarta berencana melakukan tes acak pada sekolah yang menggelar PTM.
"Tes acak baru kita lakukan minggu ini, jujur kita belum dapat laporan. Kita sudah bersurat ke dinas kesehatan lalu dinas kesehatan kerja sama dengan kabupaten kota, kita melaporkan berapa anak dan di mana saja dilakukan PTM," ujarnya.
Baca juga: Kasus Covid-19 di SD Kasihan Bantul Bertambah Jadi 25 Orang
Sebelumnya, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, gelar tes acak PCR di sekolah yang tengah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Hasil sementara terungkap, Covid-19 teridentifikasi pada enam dari 15 sekolah yang jadi sampel tes.