YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) di Bambanglipuro, Bantul, DI Yogyakarta, merawat puluhan pasien klaster takziah Kapanewon Sedayu.
"Ada 20 pasien klaster takziah yang saat ini dirawat di RSLKC Bambalipuro. 19 pasien kategori (OTG) dan seorang pasien bergejala ringan,"ungkap Kepala RSLKC Bambanglipuro, Bantul, dr. Tarsisius Glory saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Selasa (9/11/2021) petang.
Glory tidak menjelaskan dari mana pasien itu berasal. Namun dipastikan tempat tidur pasien Covid-19 masih tersedia dalam jumlah cukup banyak karena tidak semua pasien yang positif di rawat di RSLKC namun juga ada yang isoman.
"Kalau yang bergejala ringan dan rumahnya layak untuk digunakan sebagai isolasi mandiri ya tidak masalah," kata Glory.
Baca juga: Klaster Covid-19 di Sedayu Bantul Meluas, SD, SMP, hingga SMA dan SMK Tutup Sementara
Dikatakannya, isolasi terpadu yang dimiliki Pemkab Bantul siap menerima jika ada lonjakan kasus.
"Isoter RSLKC Bantul yang masih aktif dan menerima pasien," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Agus Budi Raharja menyampaikan, kasus klaster takziah berawal dari salah satu warga di Kapanewon Sedayu meninggal suspect Covid-19.
Pihak rumah sakit merekomendasikan untuk pemakaman dengan protokol kesehatan, namun pihak keluarga memakamkan biasa, tanpa protokol kesehatan.
Pada tanggal 2 Oktober 2021 akhirnya keluar hasil swab dari pasien yang meninggal tersebut dan dinyatakan positif Covid-19.
Kemudian, dilakukan tracing kontak erat kepada keluarga pasien yang meninggal dan muncul dua orang yang positif.
"Tracing kontak erat kembali dilakukan kepada guru dan diperoleh tiga orang positif yakni seorang guru dan anak guru tersebut dan satu karyawan swasta," kata Gus Bud, panggilan akrab Agus Budi
Dilanjutkan tracing ke Siswa SD N Sukoharjo, lalu di-tracing lagi muncul di SMKN 1 Sedayu, dan menyebar sampai ke Sleman, Gunungkidul, dan Kulon Progo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.