Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Sulsel Polisikan Penyerobot Lahan Masjid Al Markaz Al Islami Makassar

Kompas.com - 09/11/2021, 21:49 WIB
Hendra Cipto,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) melaporkan dugaan penyerobotan lahan Masjid Al Markaz Al Islami di Jalan Masjid Raya Makassar ke polisi.

Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, pelaporan tersebut dilakukan berdasarkan saran dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Pemprov Sulsel diminta melapor kepolisi terkait surat-surat yang diduga mereka telah rekayasa. Atau mungkin keasliannya oke, tapi dia tidak ada hak kepemilikan sebenarnya. Sudah dilaporkan, lagi proses sekarang untuk kelengkapan bukti-bukti dan data,” kata Sulaiman saat dikonfirmasi, Selasa (9/11/2021).

Baca juga: Pasutri Korban Penganiayaan Satpol PP Bantah Serobot Makam Pahlawan

Andi Sudirman menegaskan, masalah mafia tanah sangat merugikan negara. Untuk itu, Pemprov Sulsel akan bertindak tegas.

Hanya saja, dia enggan menyebut identitas mafia tanah yang dilaporkan menyerobot lahan Masjid Al Markaz Al Islami.

“Itukan masalah sudah merugikan negara. Jadi kita tetap proses, kalau mereka tidak mau kasih ke kita, proses hukum tetap berjalan,” tegasnya.

Andi Sudirman membeberkan, saat ini setidaknya ada 50.000 bidang tanah yang dimiliki Pemprov Sulsel tetapi belum memiliki sertifikat.

Baca juga: Danny Pomanto Ungkap Banyak Aset Pemkot Makassar Diserobot, Termasuk Lahan Sekolah

Untuk itu, pihaknya melalui Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) akan mengurus hal tersebut.

“Kita sudah anggarkan untuk tahun depan proses sertifikasi aset pemerintah,” tambahnya.

Sementara itu, Plt Divisi Korsupgah KPK Wilayah VIII Yudhiawan Wibisono mendorong pemerintah daerah untuk menjaga asetnya dari mafia tanah.

Pasalnya, jika aset tersebut hilang bisa saja terjadi tindak pidana korupsi.

“Kalau hilang itu, berarti bisa melanggar tindak pidana korupsi. Siapapun yang terlibat tindak pidana korupsi, mau mafia tanah, aparat penegak hukum, aparat dari pemerintah yah saya tangani,” ancamnya.

Baca juga: Dibiayai Pemerintah Miliaran Rupiah, Jalur Pejalan Kaki di Makassar Malah Dikuasai Swasta

Yudhiawan menyatakan, untuk di Sulsel, ada sejumlah aset yang menjadi perhatian dan berpotensi diserobot oleh mafia tanah.

Setidaknya ada enam atau tujuh aset yang berpotensi berpindah tangan karena digugat oleh mafia tanah.

“Pasti jadi perhatian, seperti Masjid Al Markaz Al Islami Makassar yang sekarang sudah kembali ke Pemprov Sulsel. Termasuk aset lain, ada enam atau tujuh datanya ada di Pemprov Sulsel. Ya harus tetap miliknya negara, bukan milik pribadi atau golongan tertentu,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com