Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 202 Peserta SKD CPNS di Makassar yang Curang

Kompas.com - 04/11/2021, 11:06 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

KOMPAS.com-Badan Kepegawaian dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Makassar menyatakan ada 202 peserta seleksi kompetensi dasar (SKD) calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang melakukan kecurangan.

Namun, seluruh peserta seleksi yang curang mereka yang mendaftar untuk formasi di Pemerintah Kota Makassar.

"Kecurangan yang didapat itu di Makassar tetapi bukan penerimaan CPNS dan PPPK formasi Pemkot Makassar," kata Kepala BKPSDM Makassar Siswanta Attas, Rabu (3/11/2021).

Baca juga: 75 Peserta Seleksi CPNS Asal Sulsel Diduga Curang Saat SKD

Siswanta menjelaskan, peserta seleksi CPNS untuk formasi pemerintah 11 kota dan kabupaten  di Sulawesi Selatan melaksanakan tes dalam Celebes Convention Centre (CCC) Kota Makassar.

Penyelenggaranya adalah Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Regional IV Makassar.

"Jadi kecurangan dalam penerimaan CPNS dan PPPK untuk Pemkot Makassar dinyatakan tidak ada atau zero kecurangan," tegasnya.

Sebelumnya, Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN Suharmen menyebut, indikasi kecurangan banyak terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca juga: 59 Peserta Tes CPNS di Sulbar Didiskualifikasi, Diduga Curang, Bermula Ada Temuan Pengerjaan Tak Wajar

Titik lokasi kecurangan paling besar ada di wilayah kantor regional Makassar.

Dari 225 temuan, 202 di antaranya pendaftar asal Makassar dan 23 lainnya pendaftar asal Lampung.

BKN menilai, wilayah Makassar tiap tahunnya kerap kali menjadi langganan kecurangan tiap tahunnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul 202 CPNS Makassar Curang Saat Seleksi, Kepala BKD: Bukan Formasi Pemkot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Regional
Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatuk Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatuk Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Regional
BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

Regional
Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Regional
Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Regional
Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Regional
Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Regional
Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com