Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Griya Lansia Malang Sengaja Unggah Surat Anak yang Titipkan Orangtua, Akui Buka Donasi untuk Biayai Para Lansia

Kompas.com - 03/11/2021, 21:57 WIB
Priska Sari Pratiwi

Editor

KOMPAS.com - Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang, Jawa Timur, Arief Camra mengakui bahwa unggahan tentang Griya Lansia di akun Facebooknya bertujuan menarik donasi.

Arief tak menampik bahwa untuk merawat para lansia itu dibutuhkan biaya yang tak sedikit.

Dalam sebulan, setiap lansia bisa menghabiskan Rp 1 juta. Jika ada 60 orang, kebutuhan untuk merawat para lansia itu membutuhkan Rp 60 juta dalam sebulan.

"Griya Lansia ini ladang amal bersama, bukan milik perorangan. Siapa saja boleh ikut beramal, membantu lansia," kata Arief melalui pesan tertulis yang dikirim ke Kompas.com, Rabu (3/11/2021).

Baca juga: Alasan Ketua Yayasan Griya Lansia di Malang Unggah Surat Pernyataan Anak yang Titipkan Orangtuanya

Unggahan surat itu diketahui berujung viral, terutama yang menyangkut Trimah, lansia asal Magelang, Jawa Tengah yang dititipkan oleh ketiga anaknya.

Arief menuturkan bahwa merawat lansia merupakan pekerjaan terberat.

Untuk itu butuh dukungan dari publik agar tidak ada lansia yang telantar hingga tinggal di sampah maupun kolong jembatan.

"Griya Lansia membantu pemerintah menyelesaikan problem lansia terlantar agar mereka mendapat kehidupan yang lebih baik," ungkapnya.

Arief menjelaskan, pendirian Griya Lansia Husnul Khatimah yang ada di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang itu adalah murni berdasarkan dari idenya.

Panti khusus lansia itu dirintis pada tahun 2019 dan baru bisa dibangun pada Januari 2021. Kemudian pada Juli 2021, panti tersebut mulai merawat lansia.

Baca juga: 5 Hal Soal Trimah yang Dititipkan ke Panti Jompo oleh Anaknya, Sakit Stroke dan Sempat Dirawat Sang Adik

Selain untuk memberikan pembelajaran tentang dinamika lansia, Arief mengaku ingin mengajak semua pihak bersama-sama bertanggung jawab atas kehidupan lansia melalui donasi.

"Mengapa harus di-posting? Ya dengan cara itu lah kami mengajak publik untuk merawat dan menghidupi mereka. Saya selama ini tidak lebih hanya memposting program harian dan atau asal usul lansia yang ditemukan," tuturnya.

Kapasitas panti jompo yang ada di Wajak, Kabupaten Malang itu sebanyak 60 orang. Menurutnya, dari 60 orang yang ada di sana, tiga orang di antaranya merupakan penyerahan dari anaknya.

Mereka yakni Martiin asal Sidoarjo, Soetiyo asal Jombang yang sudah meninggal, termasuk Trimah asal Magelang.

"Tiga kasus penelantaran orangtua tersebut memang saya posting terbuka agar menjadi pelajaran bagi publik. Bahwa apapun keadaannya, orangtua harus menjadi tanggungjawab anaknya. Apalagi ketiga kasus tersebut, semua orang tuanya kondisinya lumpuh," jelasnya.

Baca juga: Cerita Trimah Dititipkan di Panti Jompo: Di Sini Saja, Ada yang Merawat daripada Disia-siakan

Adapun, Arief juga menyampaikan permohonan maaf karena persoalan Trimah yang dirawat di tempatnya menjadi ramai diperbincangkan publik.

Sementara itu, belum ada penjelasan dari anak Trimah terkait kasus ini.

Saat dihubungi, mereka tidak berkenan untuk dimintai penjelasan.

 

KOMPAS.com / (Penulis: Kontributor Malang, Andi Hartik | Editor: Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Regional
Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Regional
Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com