KOMPAS.com - Cerita Trimah (69), warga Magelang yang dititipkan di panti jompo Griya Lansia Husnul Khatimah di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang oleh anak-anaknya viral di media sosial.
Trimah tinggal di kamar lansia 10 sejak 27 Oktober 2021.
Cerita Trimah menjadi viral berawal dari unggahan foto surat pernyataan tiga anak Trimah yang menitipkan ibunya di panti jompo karena sibuk bekerja. Foto tersebut diunggah oleh pemilik yayasan,
Selain itu, di surat tersebut berisi pernyataan anak-anak Trimah yang juga menyerahkan prosesi pemakamaman sang ibu kepada pihak panti jompo, bila kelak Trimah meninggal dunia.
Baca juga: Viral Ibu Trimah Dititipkan 3 Anaknya di Panti Jompo Malang, Ini Kata Sosiolog
Selain Trimah, berikut tiga kasus orangtua dibuang anaknya yang menjadi perhatian publik:
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Samanto bercerita ia ditelantarkan anak kandungnya di salah satu ruas jalan di Kota Surabaya saat malam Hari Raya Idul Fitri.
Saat masih muda, Samanto bekerja sebagai penjaga keamanan di pabrik makanan ternak.
Sumanto becerita, selain membuang dirinya, anaknya juga sempat menyiksa ibu kandung sendiri. Ia sendiri mengaku tak tahu keberadaan sang istri.
"Aku stroke, anakku kejem. Nang omah mak'e yo di-idek-idek, aku wis ngomong, Nduk iki wong tuwomu, ojok tego ngono (Aku stroke, anakku kejam. Di rumah ibunya juga diinjak-injak, aku sudah bilang, Nduk ini orangtuamu, jangan setega itu)," ucapnya sambil menerawang mengingat kondisi rumahnya di Brebeg, Nganjuk, Jumat (8/7/2016).
Baca juga: Kisah Trimah, Ibu yang Dititipkan ke Panti Jompo oleh Anak-anaknya...
Saat ditemukan di pinggur jalan, ia dibawa petugas ke Griya Werda yang dikelola oleh Dinas Sosial Kota Surabaya.
"Sik iling aku waktu iku, disuruh lungguh nang dalan, terus montore lungo ninggal aku dewean. Onok wong nggawe seragam (Satpol PP), aku diangkut, dideleh kene, anakku mbuak aku (seingatku waktu itu aku disuruh duduk di jalan lalu mobilnya pergi. Kemudian ada orang memakai seragam (Satpol PP)," ucapnya sambil meneteskan air mata di pipi.
Dia berharap di hari raya bisa berkumpul bersama anak dan cucunya, bukan menghabiskan waktu di griya werda.
"Maksudku aku wingi nang omah, iso riyoyoan karo anak putu, lah kok aku dibuak. Tau tak alusno arek iku, tapi ya tetep kasar. Aku pingin pulang (Aku kemarin bermaksud di rumah bisa berlebaran bersama anak cucu, lah kok dibuang. Aku telah berusah anakku itu untuk berprilaku halus, namun tetap saja kasar)," keluhnya sambil memegang kepala.
Baca juga: Kesedihan Adik Trimah Kakaknya Dibuang ke Panti Jompo: Bilangnya Dibawa ke Anaknya yang Kecil