Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Bocah di Lamongan Tirukan "Salam dari Binjai", 50 Pohon Pisang Rusak, Dipukul Kayu hingga Ditinju

Kompas.com - 03/11/2021, 05:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sembilan bocah di Kabupaten Lamongan merusak 50 pohon di Desa Surabayan, Kecamatan Sukodadi karena menirukan "Salam dari Binjai" yang viral di media sosial.

Aksi para bocah berusia SMP tersebut diunggah di media sosial. Di video yang beredar, terlihat para bocah merusak pohon pisang dengan gembira.

Kalimat "Salam dari Binjai" sendiri diviralkan oleh Paris Pernandes. Biasanya Paris mengucapkan kalimat tersebut sembari meninju pohon pisang.

Lima puluh batang pohon pisang di Lamongan yang  dirusak itu berada di lahan milik lima warga yakni Sunaji, Hariadi, Harto, Kusnan dan milik Sekdes Surabayan, Rendi Hardianto.

Baca juga: Bocah-bocah di Lamongan Rusak Pohon Pisang Warga, Tirukan Salam dari Binjai, Kepala Desa: Sudah Dipanggil

Dipukul kayu hingga ditinju

Kepala Desa Surabayan Sunarto membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan telah menerima laporan dari warga tekait puluhan pohon pisang yang dirusak oleh beberapa bocah,

Setelah menerima laporan, pihak desa memanggil sembilan anak yang terlibat dalam perusakan tersebut.

Sembilan anak yang diketahui sebagai pelaku bukan warga Desa Surabayan. Mereka dari luar desa di antaranya, Desa Kebonsari, Paji dan Sukodadi.

"Sebenarnya sih banyak yang ikut waktu itu (saat kejadian), namun yang kami panggil kemarin hanya sembilan anak beserta orangtuanya. Ketika kami tanya, mereka rata-rata menjawab latihan silat-silatan dengan nada polos," ucap Sunarto, Selasa (2/11/2021).

Baca juga: Tirukan Salam dari Binjai, 9 Bocah di Lamongan Justru Rusak Pohon Pisang Warga

Para bocah tersebut melakukan aksi tersebut pada sore dan malam hari selama 4 hari berturut-turut, sejak Jumat 29/10/2021 hingga Senin (1/11/2021).

Mereka menjadikan pohon pisang sebagai samsak sasaran objek tinju. Ada juga yang memanjat batang pohon pisang dan diayunkan hingga roboh.

Sementara sebagian di antaranya ada yang merusaknya dengan alat bantu kayu yang ditanami puluhan paku.

Puluhan pohon pisang yang dirusak dipilih secara acak oleh para bocah tersebut. Mereka tidak peduli pohon pisang yang dirusak baru mulai berbuah atau belum berbuah.

Baca juga: Kabupaten Lamongan Salah Satu Produsen Beras Terbesar di Jatimdan Nasional, Kita Harus Pertahankan

Korban tak meminta ganti rugi

Ilustrasi viralShutterstock Ilustrasi viral
Sementara itu Sekdes Rendi Hardianto yang juga pemilik lahan mengatakan orangtua masing-masing, dan kepala desanya juga sudah didatangkan ke Balai Desa Surabayan.

"Pada anak - anak kita lakukan pembinaan. Orangtuanya juga kita panggil ke balai desa," kata Sekdes Rendi saat ditemui Surya.co.id.

Di balai desa pemilik pohon pisang juga dipertemukan pada para pelaku. Namun para korban tidak meminta ganti rugi apapun, karena pelakunya masih anak-anak.

"Korbannya tidak tega saat bertemu pelakunya yang masih anak-anak. Ya seusia anak SMP," kata Rendi.

Baca juga: Buntut Bentrokan Warga dan Simpatisan Perguruan Silat di Lamongan, 9 Orang Ditangkap

Pada pertemuan Senin (1/11/2021), kata Rendi, para pelaku dan orang tuanya meminta maaf pada korban.

Dari pengakuan pelaku, aksi mereka itu terinspirasi dari video viral salam dari Binjai.

"Pengakuannya, mereka menirukan aksi video salam dari Binjai," kata Rendi.

Pihak desa berharap kenakalan anak-anak ini tidak terulang lagi dikemudian hari. Orang tau pelaku diminta untuk mengawasi dan membina anaknya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hamzah Arfah | Editor : Pythag Kurniati), Tribun Jatim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com