Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Mendagri Berguru ke Sultan HB X Soal Pertumbuhan Ekonomi

Kompas.com - 01/11/2021, 16:41 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melakukan kunjungan kerja ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Salah satu agenda kunjungan  Tito adalah untuk melihat pertumbuhan ekonomi DIY di masa pandemi Covid-19.

DIY termasuk daerah dengan pertumbuhan ekonomi tinggi dengan pertumbuhan 11,8 persen.

"Surprise, adalah kiat-kiat beliau soal pertumbuhan ekonomi. Kita mendorong pusat maupun daerah. DIY masuk pertumbuhan ekonomi tercepat, rebound kembali 11,8 persen," kata Tito saat jumpa pers dengan awak media di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (1/11/2021).

Baca juga: Mendagri Puji TNI dan Polri Dalam Penanganan Terorisme di Poso

Mendagri Tito Karnavian mengatakan, dirinya bertanya langsung kiat-kiat apa yang dilakukan oleh Pemerintah DIY untuk meningkatkan perekonomian daerah di masa pandemi Covid-19.

"Jadi saya tadi banyak bertanya kiat-kiat beliau soal pertumbuhan ekonomi. Kita sedang dalam pemulihan ekonomi, pemerintah pusat maupun daerah turut mendorong untuk pemulihan ekonomi. Di DIY termasuk 3 daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi," ujar dia.

Dalam kunjungan ini Tito mengaku mendapatkan banyak masukan dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X soal percepatan pemulihan ekonomi di DIY.

Salah satu cara untuk mendorong pemulihan ekonomi adalah dengan mendorong ekspor.

"Tadi banyak masukan dari beliau termasuk mendorong ekspor, UMKM biaya kirim dari pemerintah daerah," kata Tito.

Menurut dia, langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemerintah DIY untuk pemulihan ekonomi dapat diaplikasikan ke daerah-daerah lain yang pertumbuhan ekonominya mengalami defisit saat pandemi Covid-19.

"Banyak sekali kiat-kiat yang perlu kita share ke kepala daerah lain. Karena ada provinsi lain yang mengalami defisit. Karena pendapatan nggak tercapai tetapi belanja meningkat," kata dia.

Baca juga: Kota Blitar PPKM Level 3 di Instruksi Mendagri, Wali Kota: Sesuai Rilis Bu Gubernur, Kita di Level 2

Menurut Tito langkah yang dilakukan oleh Pemerintah DIY dapat menjadi model pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

"Banyak program yang bisa dilaksanakan di daerah yang defisit. Ini pelajaran yang bisa diambil dari pengalaman Yogyakarta, bisa menjadi model untuk pemulihan ekonomi," katanya.

Selain itu, Kemendagri mencatat bahwa pandemi Covid-19 di DIY cenderung terkendali. Hal itu terlihat dari angka kasus harian yang turun drastis, positif rate jauh di bawah standar WHO yakni 5 persen, serta bed occupancy ratio (BOR) sudah jauh turun.

"Di DIY Covid-19 cukup terkendali sampai dengan kasus konfirmasi harian turun jauh, positif rate jauh dibawah standar WHO 5 persen, dan BOR jauh turun rendah sekali ini menunjukan pandemi covid terkendali baik," kata Tito.

Dalam kesempatan ini Tito juga menyinggung capaian vaksinasi Covid-19 di DIY, di mana vaksinasi Covid-19 termasuk tertinggi di Indonesia. DIY masuk 4 besar daerah dengan jumlah vaksinasi tertinggi.

Empat daerah yang termasuk vaksinasi tertinggi adalah DKI Jakarta, Bali, Kepulauan Riau, dan DIY.

"Kemudian juga untuk percepatan vaksin di DIY termasuk 4 provinsi tertinggi disamping DKI, Bali, Kepulauan Riau dan DIY termasuk tertinggi. Kita menyampaikan apresiasi kepada  bapak Gubernur," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Regional
Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Regional
Curhat Lewat Buku Harian, Remaja di Jember Diperkosa Pamannya Sebanyak 10 Kali

Curhat Lewat Buku Harian, Remaja di Jember Diperkosa Pamannya Sebanyak 10 Kali

Regional
Jalur Aceh-Sumut Diterjang Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka-Tutup

Jalur Aceh-Sumut Diterjang Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka-Tutup

Regional
17 Sapi di Aceh Mati Disambar Petir

17 Sapi di Aceh Mati Disambar Petir

Regional
Modus Penipu Jasa Foto Pernikahan di Lamongan, Minta Transfer Uang tapi Tidak Datang

Modus Penipu Jasa Foto Pernikahan di Lamongan, Minta Transfer Uang tapi Tidak Datang

Regional
Ada Buruh di Demak yang Terpaksa Bekerja Saat Peringatan Hari Buruh

Ada Buruh di Demak yang Terpaksa Bekerja Saat Peringatan Hari Buruh

Regional
Heboh Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Dituduh Aniaya Pelaku

Heboh Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Dituduh Aniaya Pelaku

Regional
Jelang Pilkada Kota Bandung, Saatnya Aktivis Pramuka Pimpin Kota Bandung

Jelang Pilkada Kota Bandung, Saatnya Aktivis Pramuka Pimpin Kota Bandung

Regional
Gelar Aksi 'May Day', Buruh di Brebes Keluhkan Besaran Gaji sampai Lampu Jalan

Gelar Aksi "May Day", Buruh di Brebes Keluhkan Besaran Gaji sampai Lampu Jalan

Regional
Pembangunan Zona Hijau di Candi Borobudur Dimulai, Tempat Parkir Ditutup

Pembangunan Zona Hijau di Candi Borobudur Dimulai, Tempat Parkir Ditutup

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com