Pengemudi ambulans, Rudi Kristiyadi, menuturkan bahwa video yang diunggah ke medsos bukan merupakan kejadian awal.
Ia menyampaikan, kejadian sebenarnya yaitu di belakang dan samping mobil pelat merah masih ada mobil, sehingga mobil berpelat merah itu belum ada kesempatan menepi.
"Kami membawa pasien, tapi kondisinya tidak kritis atau darurat. Dan narasi yang dikutip pada video dengan bahasa seperti itu dan peng-uploadan video bukan dari pengemudi. Jadi murni dari penumpang ambulans," bebernya.
Baca juga: Kajati Kalbar Bantah Keluarkan Rekomendasi Reparasi Ambulans Infeksius yang Tengah Diselidiki
Hal serupa dikatakan pula oleh Yustanto.
Waktu itu, mobilnya tidak bisa bergerak lantaran terlalu dekat dengan ambulans, sementara di samping maupun belakang mobilnya masih ada mobil lain.
"Tidak ada kesengajaan. Saat itu saya mau balik ke kantor habis mengantarkan tim monitoring dari arah Jogja," sebutnya.
Baca juga: Bidan Hamil 6 Bulan Meninggal Positif Covid-19, Warga Rampas Jenazah dari Ambulans di Rumah Duka
Abipraya menerangkan, perekam video diduga kurang mengamati situasi.
"Diduga kurang mengamati situasi yang sesungguhnya penumpang ambulans membuat narasi seolah-olah mobil Avanza pelat merah tidak mau menepi. Padahal yang terjadi adalah mobil Avanza belum ada kesempatan menepi karena ada kendaraan di belakang dan sampingnya," tuturnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.