KOMPAS.com - Beberapa hari lalu, warganet dihebohkan dengan video ambulans terhalang mobil berpelat merah.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Pemuda Selatan, Kelurahan Tegalyoso, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupatan Klaten, Jawa Tengah, Jumat (29/10/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Kepolisian Resor (Polres) Klaten AKP Abipraya Guntur Sulastiasto mengatakan, usai video tersebut viral, polisi langsung mengadakan patroli siber di media sosial.
Polisi, imbuh Abipraya, juga melakukan penyelidikan untuk mengetahui kejadian sebenarnya dari video viral itu.
Baca juga: Ambulans Terhalang Mobil Pelat Merah di Klaten, Polisi: itu Murni Kesalahpahaman
"Setelah kami melakukan identifikasi ke dalam tersebut kami juga mengindentifikasi kedua pengemudi yang terlibat pada video viral itu. Kami mengundang para pengemudi untuk memberikan klarifikasi ke kantor Satlantas Polres Klaten," ujarnya, Senin (1/11/2021).
Ambulans tersebut dikemudikan oleh Rudi Kristiyadi (21).
Sewaktu kejadian, ambulans sedang membawa korban kecelakaan lalu lintas dari kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Klaten menuju rumah korban di daerah Jogonalan, Klaten. Saat itu, korban mengalami luka ringan.
Adapun mobil berpelat merah disopiri oleh Yustanto (35).
Baca juga: Bawa Pasien yang Terbaring Lemah, Ambulans di Samarinda Salip Mobil Presiden Jokowi
Abipraya memaparkan, berdasarkan hasil klarifikasi antara kedua belah pihak, peristiwa tersebut murni kesalahpahaman dan tidak ada unsur kesengajaan.
"Peristiwa ini murni karena kesalahpahaman mobil ambulans dan Avanza pelat merah. Tidak ada unsur kesengajaan. Kedua mobil terjebak di lajur kanan karena memang posisi mobil Avanza tidak ada kesempatan untuk menepi," ucapnya di Markas Polres Klaten.
Ia menjelaskan, saat itu, kondisi Jalan Pemuda Selatan dari arah Yogyakarta sedang padat.
Maka, pengemudi ambulans berinisiatif keluar jalurnya dan melawan arah.
Dari arah berlawanan, beberapa kendaraan bisa menepi ke kiri.
Baca juga: Kejaksaan Diminta Terbuka soal Kasus Dugaan Pengadaan Ambulans di Kalbar
Akan tetapi, mobil yang dikemudikan Yustanto tidak bisa menepi lantaran jarak dengan ambulans sudah terlalu dekat.
Di belakang mobil pelat merah itu sebenarnya terdapat mobil lainnya, sehingga tidak bisa bergerak.
Selepas kendaraan di belakangnya bergeser, mobil Yustanto baru bisa mundur dan menepi.
Kala itu. pengemudi ambulans sempat turun untuk mengarahkan mobil milik Dinas Kesehatan tersebut agar bisa menepi.
"Pada saat mobil Avanza pelat merah menepi inilah, penumpang ambulans merekam menggunakan ponsel dan meng-upload di media sosial," ungkap Abipraya.
Pengemudi ambulans, Rudi Kristiyadi, menuturkan bahwa video yang diunggah ke medsos bukan merupakan kejadian awal.
Ia menyampaikan, kejadian sebenarnya yaitu di belakang dan samping mobil pelat merah masih ada mobil, sehingga mobil berpelat merah itu belum ada kesempatan menepi.
"Kami membawa pasien, tapi kondisinya tidak kritis atau darurat. Dan narasi yang dikutip pada video dengan bahasa seperti itu dan peng-uploadan video bukan dari pengemudi. Jadi murni dari penumpang ambulans," bebernya.
Baca juga: Kajati Kalbar Bantah Keluarkan Rekomendasi Reparasi Ambulans Infeksius yang Tengah Diselidiki
Hal serupa dikatakan pula oleh Yustanto.
Waktu itu, mobilnya tidak bisa bergerak lantaran terlalu dekat dengan ambulans, sementara di samping maupun belakang mobilnya masih ada mobil lain.
"Tidak ada kesengajaan. Saat itu saya mau balik ke kantor habis mengantarkan tim monitoring dari arah Jogja," sebutnya.
Baca juga: Bidan Hamil 6 Bulan Meninggal Positif Covid-19, Warga Rampas Jenazah dari Ambulans di Rumah Duka
Abipraya menerangkan, perekam video diduga kurang mengamati situasi.
"Diduga kurang mengamati situasi yang sesungguhnya penumpang ambulans membuat narasi seolah-olah mobil Avanza pelat merah tidak mau menepi. Padahal yang terjadi adalah mobil Avanza belum ada kesempatan menepi karena ada kendaraan di belakang dan sampingnya," tuturnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.