Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Ambulans Terhalang Mobil Pelat Merah di Klaten, 2 Pengemudinya Diundang Polisi, Ini Hasilnya

Kompas.com - 01/11/2021, 15:17 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Beberapa hari lalu, warganet dihebohkan dengan video ambulans terhalang mobil berpelat merah.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Pemuda Selatan, Kelurahan Tegalyoso, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupatan Klaten, Jawa Tengah, Jumat (29/10/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Kepolisian Resor (Polres) Klaten AKP Abipraya Guntur Sulastiasto mengatakan, usai video tersebut viral, polisi langsung mengadakan patroli siber di media sosial.

Polisi, imbuh Abipraya, juga melakukan penyelidikan untuk mengetahui kejadian sebenarnya dari video viral itu.

Baca juga: Ambulans Terhalang Mobil Pelat Merah di Klaten, Polisi: itu Murni Kesalahpahaman

"Setelah kami melakukan identifikasi ke dalam tersebut kami juga mengindentifikasi kedua pengemudi yang terlibat pada video viral itu. Kami mengundang para pengemudi untuk memberikan klarifikasi ke kantor Satlantas Polres Klaten," ujarnya, Senin (1/11/2021).

Ambulans tersebut dikemudikan oleh Rudi Kristiyadi (21).

Sewaktu kejadian, ambulans sedang membawa korban kecelakaan lalu lintas dari kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Klaten menuju rumah korban di daerah Jogonalan, Klaten. Saat itu, korban mengalami luka ringan.

Adapun mobil berpelat merah disopiri oleh Yustanto (35).

Baca juga: Bawa Pasien yang Terbaring Lemah, Ambulans di Samarinda Salip Mobil Presiden Jokowi

 

Tak ada unsur kesengajaan

Ilustrasi viralShutterstock Ilustrasi viral

Abipraya memaparkan, berdasarkan hasil klarifikasi antara kedua belah pihak, peristiwa tersebut murni kesalahpahaman dan tidak ada unsur kesengajaan.

"Peristiwa ini murni karena kesalahpahaman mobil ambulans dan Avanza pelat merah. Tidak ada unsur kesengajaan. Kedua mobil terjebak di lajur kanan karena memang posisi mobil Avanza tidak ada kesempatan untuk menepi," ucapnya di Markas Polres Klaten.

Ia menjelaskan, saat itu, kondisi Jalan Pemuda Selatan dari arah Yogyakarta sedang padat.

Maka, pengemudi ambulans berinisiatif keluar jalurnya dan melawan arah.

Dari arah berlawanan, beberapa kendaraan bisa menepi ke kiri.

Baca juga: Kejaksaan Diminta Terbuka soal Kasus Dugaan Pengadaan Ambulans di Kalbar

Akan tetapi, mobil yang dikemudikan Yustanto tidak bisa menepi lantaran jarak dengan ambulans sudah terlalu dekat.

Di belakang mobil pelat merah itu sebenarnya terdapat mobil lainnya, sehingga tidak bisa bergerak.

Selepas kendaraan di belakangnya bergeser, mobil Yustanto baru bisa mundur dan menepi.

Kala itu. pengemudi ambulans sempat turun untuk mengarahkan mobil milik Dinas Kesehatan tersebut agar bisa menepi.

"Pada saat mobil Avanza pelat merah menepi inilah, penumpang ambulans merekam menggunakan ponsel dan meng-upload di media sosial," ungkap Abipraya.

Baca juga: Kronologi Truk Tronton Tabrak 3 Mobil di Bengkel, Berawal Mati Mesin, Ambulans Remuk hingga Nyaris Terpotong

 

Penuturan pengemudi ambulans dan mobil pelat merah

Ilustrasi ambulansShutterstock Ilustrasi ambulans

Pengemudi ambulans, Rudi Kristiyadi, menuturkan bahwa video yang diunggah ke medsos bukan merupakan kejadian awal.

Ia menyampaikan, kejadian sebenarnya yaitu di belakang dan samping mobil pelat merah masih ada mobil, sehingga mobil berpelat merah itu belum ada kesempatan menepi.

"Kami membawa pasien, tapi kondisinya tidak kritis atau darurat. Dan narasi yang dikutip pada video dengan bahasa seperti itu dan peng-uploadan video bukan dari pengemudi. Jadi murni dari penumpang ambulans," bebernya.

Baca juga: Kajati Kalbar Bantah Keluarkan Rekomendasi Reparasi Ambulans Infeksius yang Tengah Diselidiki

Hal serupa dikatakan pula oleh Yustanto.

Waktu itu, mobilnya tidak bisa bergerak lantaran terlalu dekat dengan ambulans, sementara di samping maupun belakang mobilnya masih ada mobil lain.

"Tidak ada kesengajaan. Saat itu saya mau balik ke kantor habis mengantarkan tim monitoring dari arah Jogja," sebutnya.

Baca juga: Bidan Hamil 6 Bulan Meninggal Positif Covid-19, Warga Rampas Jenazah dari Ambulans di Rumah Duka

Abipraya menerangkan, perekam video diduga kurang mengamati situasi.

"Diduga kurang mengamati situasi yang sesungguhnya penumpang ambulans membuat narasi seolah-olah mobil Avanza pelat merah tidak mau menepi. Padahal yang terjadi adalah mobil Avanza belum ada kesempatan menepi karena ada kendaraan di belakang dan sampingnya," tuturnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Regional
Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com