Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Korban Banjir di Dumai, 5 Hari Bolak-balik ke Pengungsian

Kompas.com - 01/11/2021, 10:09 WIB
Idon Tanjung,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Banjir masih merendam ratusan rumah warga di Kelurahan Bukit Datuk dan Bumi Ayu, Kecamatan Dumai Selatan, Kota Dumai, Riau, Senin (1/11/2021).

Memasuki hari kelima, banjir sedikit surut, atau berkurang sekitar 20 sentimeter.

Namun, kedalaman banjir di dalam rumah masih ada yang mencapai lebih dari 1 meter.

Para korban banjir ada yang mengungsi dan banyak juga yang bertahan di rumah.

Baca juga: Banjir Landa Dumai, Lebih dari 4.000 Jiwa Terdampak

Shela (30), warga Jalan Garuda, Kelurahan Bumi Ayu mengatakan, selama banjir, dia mengungsi ke rumah saudaranya.

Ia mengungsi bersama suaminya, Marsudi (74) dan empat orang anaknya.

"Kami kalau malam mengungsi ke rumah saudara, kalau siang balik ke rumah, lihat barang-barang," kata Shela saat diwawancarai Kompas.com di rumahnya yang banjir, Minggu (31/10/2021) sore.

Baca juga: Tinjau Banjir di Dumai, Gubernur Riau Berpesan agar Warga Tak Abaikan Prokes

Shela mengatakan, peralatan rumah tangga yang ada di dalam rumahnya basah semua.

Sebab, ketinggian air dalam rumahnya mencapai 60 sentimeter. Sedangkan di depan rumah lebih dari 1 meter.

"Sepeda motor, kulkas, sofa dan lainnya terendam. Tak sempat lagi kami selamatkan, karena banjir datang tiba-tiba tengah malam dan air cepat naik," sebut Shela.

 

Warga mengarungi banjir untuk melihat kondisi rumahnya di Kelurahan Bumi Ayu, Kecamatan Dumai Selatan, Kota Dumai, Riau, Sabtu (30/10/2021).KOMPAS.com/IDON Warga mengarungi banjir untuk melihat kondisi rumahnya di Kelurahan Bumi Ayu, Kecamatan Dumai Selatan, Kota Dumai, Riau, Sabtu (30/10/2021).
Belum dapat bantuan

Shela mengatakan, selama empat hari terakhir dilanda banjir, dia belum mendapatkan bantuan makanan.

Sementara di rumahnya tak bisa masak, dan listrik juga harus dipadamkan pihak PLN, karena berbahaya jika dihidupkan di tengah banjir.

"Sampai hari ini kami belum ada dapat bantuan apa-apa. Mungkin karena rumah kami paling jauh, jadi tak kebagian bantuan. Di rumah tempat kami mengungsi tak bisa masak, karena tak ada kompor gas," kata Shela.

Baca juga: Cerita Korban Banjir di Dumai, Air Datang Tiba-tiba hingga Tak Ada Barang yang Diselamatkan

Menurut Shela, kondisi serupa juga dirasakan beberapa keluarga korban banjir lainnya.

"Bukan saya saja yang tak dapat bantuan, keluarga saya yang banjir di depan juga tak dapat. Kemarin cuma tetangga saya dapat bantuan nasi bungkus," kata dia.

Pemerintah setempat sejauh ini hanya menyalurkan bantuan nasi bungkus ke rumah warga yang terdampak banjir.

Nasi dan lauk dimasak di tenda dapur umum di Kantor Kecamatan Dumai Selatan, kemudian diantarkan masing-masing oleh ketua RT ke rumah warga.

Baca juga: Sudah 3 Hari Banjir di Kota Dumai Belum Surut, Warga Nekat Keluar Cari Makan hingga Bekerja

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai Amrizal Anara mengatakan, setiap hari korban banjir diberikan makan siang dan malam.

"Kita buat nasi bungkus 1.500 sehari untuk diberikan kepada warga kita yang terdampak banjir," sebut Amrizal kepada Kompas.com, Minggu.

Diberitakan sebelumnya, banjir melanda permukiman warga di empat kelurahan dan dua kecamatan di Kota Dumai, Riau.

BPBD Kota Dumai mencatat, warga yang terdampak banjir sebanyak 4.384 jiwa.

Pemerintah setempat telah mendirikan dapur umum di tiga titik.

Selain itu, normalisasi banjir juga dilakukan dengan mengeruk sungai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com