Salin Artikel

Sulitnya Korban Banjir di Dumai, 5 Hari Bolak-balik ke Pengungsian

Memasuki hari kelima, banjir sedikit surut, atau berkurang sekitar 20 sentimeter.

Namun, kedalaman banjir di dalam rumah masih ada yang mencapai lebih dari 1 meter.

Para korban banjir ada yang mengungsi dan banyak juga yang bertahan di rumah.

Shela (30), warga Jalan Garuda, Kelurahan Bumi Ayu mengatakan, selama banjir, dia mengungsi ke rumah saudaranya.

Ia mengungsi bersama suaminya, Marsudi (74) dan empat orang anaknya.

"Kami kalau malam mengungsi ke rumah saudara, kalau siang balik ke rumah, lihat barang-barang," kata Shela saat diwawancarai Kompas.com di rumahnya yang banjir, Minggu (31/10/2021) sore.

Shela mengatakan, peralatan rumah tangga yang ada di dalam rumahnya basah semua.

Sebab, ketinggian air dalam rumahnya mencapai 60 sentimeter. Sedangkan di depan rumah lebih dari 1 meter.

"Sepeda motor, kulkas, sofa dan lainnya terendam. Tak sempat lagi kami selamatkan, karena banjir datang tiba-tiba tengah malam dan air cepat naik," sebut Shela.

Sementara di rumahnya tak bisa masak, dan listrik juga harus dipadamkan pihak PLN, karena berbahaya jika dihidupkan di tengah banjir.

"Sampai hari ini kami belum ada dapat bantuan apa-apa. Mungkin karena rumah kami paling jauh, jadi tak kebagian bantuan. Di rumah tempat kami mengungsi tak bisa masak, karena tak ada kompor gas," kata Shela.

Menurut Shela, kondisi serupa juga dirasakan beberapa keluarga korban banjir lainnya.

"Bukan saya saja yang tak dapat bantuan, keluarga saya yang banjir di depan juga tak dapat. Kemarin cuma tetangga saya dapat bantuan nasi bungkus," kata dia.

Pemerintah setempat sejauh ini hanya menyalurkan bantuan nasi bungkus ke rumah warga yang terdampak banjir.

Nasi dan lauk dimasak di tenda dapur umum di Kantor Kecamatan Dumai Selatan, kemudian diantarkan masing-masing oleh ketua RT ke rumah warga.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai Amrizal Anara mengatakan, setiap hari korban banjir diberikan makan siang dan malam.

"Kita buat nasi bungkus 1.500 sehari untuk diberikan kepada warga kita yang terdampak banjir," sebut Amrizal kepada Kompas.com, Minggu.

Diberitakan sebelumnya, banjir melanda permukiman warga di empat kelurahan dan dua kecamatan di Kota Dumai, Riau.

BPBD Kota Dumai mencatat, warga yang terdampak banjir sebanyak 4.384 jiwa.

Pemerintah setempat telah mendirikan dapur umum di tiga titik.

Selain itu, normalisasi banjir juga dilakukan dengan mengeruk sungai.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/01/100912078/sulitnya-korban-banjir-di-dumai-5-hari-bolak-balik-ke-pengungsian

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke