KOMPAS.com - Setelah menembak mati Komandan Tim (Dantim) Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI di wilayah Pidie, Aceh, Kapten Inf Abdul Majid (53), otak pelaku penembakan, M, membawa lari uang Rp 35 juta milik korban.
Setelah itu M kembali bertemu dengan rekannya D dan AF yang merupaka eksekutor penembakan.
Baca juga: Eksekutor Tembak Mati Komandan BAIS TNI dengan Senjata SS1-V2 Sisa Konflik Aceh
Saat pertemuan di ladang cabai milik D di Pidie, M mengaku uang yang diambil dari korban hanya berjumlah Rp 5 juta.
Baca juga: 3 Penembak Komandan BAIS TNI di Aceh Ditangkap, Pembunuhan Sudah Direncanakan
Uang itu kemudian dibagikan masing-masing untuk AF sebesar Rp 1 juta, D Rp 500.000, dan sisanya M.
Baca juga: Detik-detik Komandan BAIS TNI Tewas Ditembak, Salah Satu Pelaku Kenal Korban dan Rancang Pembunuhan
"Padahal uang yang diambil Rp 35 juta," ujar Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy, dikutip dari Kompas TV, Minggu (31/10/2021).
Winardy mengatakan, motif penembakan Abdul murni perampokan.
"Ini murni perampokan, kami sudah dalami. Mereka ingin menguasai uang korban," ujar Winardy.
Sebelumnya diberitakan, petugas kepolisian menangkap tiga penembak Komandan Tim (Dantim) Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI di wilayah Pidie, Kapten Inf Abdul Majid (53), berinisial AF, D, dan M, Minggu (31/10/2021) pagi.
Dari pemeriksaan, pembunuhan dan perampokan itu telah direncanakan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.