Selain olahan makanan dan ecoprint, Nurjannah juga memiliki lembaga kursus dan pelatihan (LKP) Serba Usaha.
Dari sini kemudian dia mempekerjakan mereka baik di usaha olahan makanan maupun ecoprint.
Di LKP, hampir semua pesertanya adalah penyandang disabilitas dan itu tidak dipungut biaya bagi yang difabel, sementara yang bukan difabel ada biaya pelatihan.
“Nah uang dari peserta yang bukan difabel kita subsidi silang, uangnya dibelikan alat-alat bagi kebutuhan yang difabel,” kata Jannah.
Baca juga: Fakta Pilu Anak Asuh Difabel Dianiaya Pengasuh RKS di Sleman, Dipukul Tongkat dan Disulut Api
Jannah mengaku sangat peduli dengan sesama difabel, karena dia melatihnya sehingga dapat berbuat dan bermanfaat, tidak kalah dengan yang bukan difabel.
“Saya kalau tidak sayang, saya mungkin berpikir untuk kembangkan usaha. Tapi demikian bagaimana dengan masyarakat yang difabel, jadi saya itu bagaimana menguatkan mental mereka,” tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.