Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Pegawai Kopitiam Dianiaya Preman | Sidang Lanjutan Kasus Pencemaran Nama Baik Klinik Kecantikan

Kompas.com - 30/10/2021, 06:10 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Seorang pegawai kedai kopitiam di Batam, Kepulauan Riau, dianiaya oleh preman. Peristiwa ini terjadi pada 9 Oktober 2021.

Kejadian bermula saat para preman hendak menagih utang kepada pemilik kedai.

Namun, kala itu diduga terjadi kesalahpahaman antara para pelaku dengan pegawai, sehingga berujung dengan insiden penganiayaan.

Berita populer lainnya adalah seputar sidang lanjutan kasus pencemaran nama baik klinik kecantikan di Surabaya, Jawa Timur.

Dalam sidang lanjutan ini, Stella Monica sebagai terdakwa membacakan pembelaan atau pleidoi atas tuntutan jaksa.

Sidang pada Kamis (28/10/2021) itu berlangsung haru lantaran Stella berlinang air mata sewaktu menceritakan kondisi wajahnya usai menjalani perawatan di klinik.

Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

1. 10 terduga pelaku penganiayaan pegawai kopitiam diamankan

Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Harry Goldenhart saat memberikan keterangan pers terkait kasus penganiayaan yang viral di media sosialDok Humas Polresta Barelang Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Harry Goldenhart saat memberikan keterangan pers terkait kasus penganiayaan yang viral di media sosial

Polisi telah mengamankan sepuluh orang yang melakukan penganiayaan terhadap pegawai kopitiam di Batam, 9 Oktober 2021 lalu.

Mereka diamankan di kawasan Bengkong, Batam, pada Rabu (27/10/2021) sekitar pukul 21.45 WIB.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Kepolisian Daerah (Polda) Kepulauan Riau Kombes Pol Harry Goldenhart mengatakan, dari jumlah tersebut, ada satu yang ditetapkan sebagai tersangka, yakni R (31).

Jumlah tersangka, terang Harry, tidak menutup kemungkinan bisa bertambah.

"Saat ini baru R ini saja yang kami tetapkan tersangka, sementara lainnya masih kami periksa sebagai saksi untuk mengetahui perannya," ujarnya, Kamis (28/10/2021).

Baca selengkapnya: Terungkap, Pegawai Kopitiam yang Dianiaya Preman Berawal Pelaku Hendak Menagih Utang ke Pemilik Kedai

 

2. Tangisan terdakwa kasus pencemaran nama baik klinik kecantikan

Terdakwa kasus pencemaran nama baik klinik kecantikan Stella Monica membacakan pledoi dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Surabaya, Kamis (28/10/2021).KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL Terdakwa kasus pencemaran nama baik klinik kecantikan Stella Monica membacakan pledoi dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Surabaya, Kamis (28/10/2021).

Stella Monica sebagai terdakwa kasus pencemaran nama baik Klinik LViors Surabaya, Jawa Timur, menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Surabaya, Kamis (28/10/2021).

Dengan penuh air mata, Stella menjelaskan bagaimana kondisi wajahnya seusai menjalani perawatan di Klinik LViors.

"Kondisi muka saya hancur total," ucapnya, Kamis.

Menurut Stella, dia mengaku beberapa kali mengeluh kepada dokter di klinik tersebut, tetapi tidak memperoleh tanggapan baik.

Stella kemudian menuangkan curahan hatinya ke media sosial. Hal inilah yang membuatnya dilaporkan ke polisi hingga terseret ke meja hijau.

Baca selengkapnya: Berlinang Air Mata, Terdakwa Pencemaran Nama Baik Klinik Kecantikan di Surabaya: Muka Saya Hancur Total

3. Komandan Tim BAIS TNI ditembak di Aceh

Ilustrasi TNIKOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA Ilustrasi TNI

Sebuah kasus penembakan terjadi di Jalan Lhok Krincong, Gampong Lhok Panah, Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie, Aceh, Kamis (28/10/2021).

Penembakan ini menewaskan Komandan Tim Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI di wilayah Pidie.

Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy menngonfirmasi soal kasus penembakan itu.

"Benar itu infonya. Korban yang meninggal dunia anggota TNI/BAIS," tuturnya, Kamis malam.

Ia menambahkan, kasus penembakan tersebut merupakan ranah Polisi Militer TNI.

Akan tetapi, Polda Aceh siap membantu untuk mengungkap pelaku dan motifnya.

Baca selengkapnya: Komandan Tim Badan Intelijen Strategis TNI Tewas Ditembak di Pidie, Aceh

 

4. Perempuan asal Papua jadi Dubes di Selandia Baru

Fientje Suebu, perempuan Papua pertama menjadi Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru.Tribun Papua/Istimewa Fientje Suebu, perempuan Papua pertama menjadi Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru.

Fientje Suebu, perempuan asal Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, dilantik sebagai Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia (RI) untuk Selandia Baru.

Dirinya dilantik secara langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (25/10/2021).

Fientje ternyata sudah berkarier selama 31 tahun di Kementerian Luar Negeri.

Sebelum dilantik sebagai Dubes Selandia Baru, Fientje menjabat sebagai Wakil Kepala Perwakilan di Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk India.

"Bangga dipercayakan dengan posisi ini dan ini merupakan kehormatan bagi saya dan keluarga untuk bisa melayani bangsa,” jelasnya.

Baca selengkapnya: Anak Kepala Suku, Ini Sosok Fientje Suebu, Perempuan Papua Pertama yang Jadi Dubes Indonesia, 31 Tahun Berkarier di Kemenlu

5. Anak mantan Ketua DPRD Surabaya jadi terdakwa jual beli plasma konvalesen

Ilustrasi plasma konvalesenShutterstock Ilustrasi plasma konvalesen

Yogi Agung Prima Wardhana ditangkap polisi dan dijadikan terdakwa kasus jual beli plasma konvalesen.

Terungkap, Yogi ternyata merupakan putra mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya Wisnu Wardhana.

Wisnu kini menjalani masa tahanan karena kasus korupsi.

"Betul, klien saya putra mantan Ketua DPRD Surabaya," beber kuasa hukum Yogi Agung, Ucok Jummy Lamhot, Kamis (28/10/2021).

Dalam kasus jual beli plasma konvalesen ini, Yogi didakwa melanggar Pasal 195 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.

Baca selengkapnya: Anak Mantan Ketua DPRD Surabaya Jadi Terdakwa Jual Beli Plasma Konvalesen, Sang Ayah Terjerat Kasus Korupsi

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Surabaya, Achmad Faizal; Kontributor Kompas TV Aceh, Raja Umar | Editor Candra Setia Budi, Pythag Kurniati, David Oliver Purba, Rachmawati)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com