Beroperasi dengan 6 karyawan sopir
Damri Tasikmalaya sendiri memiliki enam karyawan sopir armada yang semuanya sudah berstatus karyawan BUMN.
Sehingga, Damri Tasikmalaya selama ini tak memiliki beban berat sehingga belum pernah mengalami kerugian yang signifikan.
"Di sini ada 6 karyawan yang semaunya sudah berstatus karyawan BUMN. Jadi, kami masih bisa menutupi pengeluaran dan operasional sehingga tidak merugi meski penumpang agak berkurang selama pandemi," tambah Aji.
Aji pun menginformasikan bahwa Damri Tasikmalaya masih beroperasi dan bisa melayani masyarakat yang hendak pergi dari Tasikmalaya ke Bengkulu.
"Masih buka, masih beroperasi, kepada masyarakat yang hendak ke Bengkulu dari Tasikmalaya bisa langsung beli tiket ke kantor kami di Jalan Tarumanegara, Kota Tasikmalaya atau depan perempatan Stasiun Tasikmalaya," pungkasnya.
Damri Bandung tutup 8 rute
Sebelumnya, Corporate Secretary Perum Damri Sidik Poernomo mengatakan, pihaknya secara resmi telah menghentikan layanan di delapan trayek bus Damri di Kota Bandung disebabkan mengalami kerugian selama pandemi Covid-19.
"Tahun 2020 secara keseluruhan kami rugi Rp 220 miliar, itu seluruh Indonesia," ungkapnya.
Kerugian yang diderita Perum Damri menurut Sidik disebabkan menurunnya mobilitas masyarakat ketika Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebagai langkah pemerintah untuk menekan angka penyebaran Covid-19.
"Tentu dalam kondisi pandemi sekarang pengurangan aktivitas dan mobilitas masyarakat pada segmen bus kota khususnya di Bandung load faktornya sangat kecil dan juga mayoritas pelaku perjalanan di Kota Bandung referensinya dalam bermobilitas tidak menggunakan bus kota. Itu jadi dasar pertimbangan kami dengan berat hati terpaksa menghentikan sementara 8 rute tersebut," bebernya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.