KOMPAS.com- Puluhan warga Kelurahan Banaran, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur diduga mengalami keracunan makanan hajatan hingga harus dirawat di rumah sakit.
Pemkab Nganjuk membebaskan biaya perawatan medis warga yang menjalani perawatan di RSUD Kertosono.
Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi mengungkapkan, Pemkab membebaskan biaya perawatan dan pengobatan lantaran hal tersebut termasuk musibah.
"Melihat hal itu tidak salah bila Pemkab membebaskan biaya perawatan semua warga yang diduga menjadi korban keracunan makanan hajatan," kata Marhaen Djumadi, Kamis (28/10/2021), seperti dikutip dari Tribun Jatim.
Baca juga: Kesaksian Korban Keracunan Makanan Hajatan di Nganjuk: Merasa Mual, Diare, hingga Linu Tulang
Marhaen menuturkan, kini masih ada 12 orang yang menjalani perawatan di RSUD Kertosono.
Mereka mengalami gejala pusing, mual, muntah, dan diare usai menyantap makanan hajatan.
"Alhamdulillah sudah pada sembuh semua yang diduga keracunan makanan hajatan pernikahan, dan tinggal satu korban yang dirawat, karena masuk ke RSUD Kertosono tadi pagi. Semoga warga tersebut segera sembuh setelah menjalani perawatan," kata Marhaen Djumadi usai menjenguk korban.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.