Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Murid SD Diduga Dikeroyok Teman Sekolah hingga Koma

Kompas.com - 29/10/2021, 06:59 WIB
Abba Gabrillin

Editor

MUSI RAWAS, KOMPAS.com - Kasus penganiayaan dialami seorang murid sekolah dasar (SD) di Musi Rawas, Sumatera Selatan.

Korban berinisial Ad (12) diduga dikeroyok oleh teman-teman sekolahnya hingga terluka parah dan koma.

Diduga para pelaku merupakan 3 siswa senior dan seorang adik kelas korban.

Baca juga: Kementerian PPPA Tindak Lanjuti Kasus Pengeroyokan Siswa SD di Musi Rawas

Pelaku dan korban sama-sama belajar di sebuah SD di Desa Lubuk Ngin, Kecamatan Selangit, Kabupaten Musi Rawas.

Kapolres Musi Rawas AKBP Efrannedy mengatakan, awalnya korban dengan seorang pelaku terlibat cekcok hingga terlibat perkelahian.

Adapun korban Ad merupakan siswa pindahan dan baru masuk di kelas III.

Saat keributan itu, datang tiga pelaku lainnya (siswa kelas VI) membantu pelaku pertama dan diduga mengeroyok korban.

"Hasil penyelidikan kita, antara korban dengan pelaku pertama terjadi cekcok, di mana korban melakukan pemukulan terhadap pelaku, dan dibalas oleh pelaku," kata Efrannedy seperti dikutip dari Tribunnews, Kamis (28/10/2021).

Baca juga: Kisah Siswa SD di Pulau Terluar Maumere, Menggigil Kedinginan Saat Seberangi Laut demi Ikut Ujian Online

Menurut Efrannedy, korban sempat dipegang oleh salah satu pelaku dan dipukuli.

Setelah itu, korban berupaya melepaskan diri dan menghindari para pelaku.

Namun, korban yang berontak sempoyongan hilang keseimbangan, lalu terjatuh.

"Dugaan kita, dia (korban) terjatuh ini menabrak sisi meja yang ada dalam ruangan kelas itu. Ini kita sudah melakukan olah TKP," kata Efrannedy.

Menurut polisi, korban mengalami cedera parah hingga koma.

"Dugaan kita, itulah yang membuat korban mengalami cedera yang fatal di bagian lehernya. Namun, nanti kita akan sinkronkan dengan hasil pengecekan dari ahlinya," kata Efrannedy.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'May Day', Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

"May Day", Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

Regional
Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Regional
Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Regional
Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Regional
Kesal 'Di-prank', Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Kesal "Di-prank", Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Regional
Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Regional
Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

Regional
Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Regional
PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

Regional
Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Regional
Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Regional
Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Regional
MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com