Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga di Sikka Dianiaya Oknum Polisi hingga Pingsan, Dituduh Mencuri, Korban Tolak Uang Rp 2,5 Juta dari Pelaku

Kompas.com - 26/10/2021, 07:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Yohanes Gemasa (49), tukang ojek di Dusun Bolawolan, Desa Tana Duen, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, NTT, mengaku dituduh mencuri dan dianiaya oleh oknum polisi.

Ia sempat pingsan karena dipukul dengan popor senjata serta mengalami luka-luka di lengan, kepala, dan rusuk bagian kanan.

Kasus tersebut berawal saat ia dan dua rekannya sedang menunggu penumpang di pangkalan ojek di Pantai Bolawolan pada Selasa (19/10/2021).

Sehari-hari Yohanes bekerja sebagai tukang ojek.

Baca juga: Oknum Polisi di Sikka Diduga Aniaya Warga yang Dituduh Mencuri, Ini Kronologi Versi Korban

Selasa pagi sekitar pukul 08.00 Wita, seorang perempuan berinsial N datang dan memarkirkan sepeda motornya di dekat Yohanes.

N kemudian jalan kaki ke sebuah kapal di Pelabuhan Pertamina.

Dua jam kemudian, sekitar pukul 10.00 Wita, N kembali mengambil motornya dan pergi menuju Kota Maumere.

Saat akan berbelanja, ia kaget dan menyadari bahwa sejumlah barang berharga dan uang yang disimpan di dalam jok hilang.

Baca juga: Berawal dari Penertiban Balap Liar, Pelajar SMP Diduga Dianiaya Oknum Polisi hingga Patah Kaki, Propam Turun Tangan

"Begitu cerita ibu (itu) kepada saya," ungkap Yohanes kepada Kompas.com, Senin (25/10/2021) malam.

Sekitar pukul 16.00 Wita, N kembali ke pangkalan ojek dan kebetulan hanya ada Yohanes di lokasi tersebut.

Yohanes mengaku melihat N sedang mencari sesuatu di lokasi tersebut.

"Saya pun langsung bertanya, ibu cari apa? Ia menjawab bahwa sedang mencari barang-barangnya berupa dompet, uang sejumlah kurang Rp 3,5 juta, emas, ATM, SIM, KTP, dan surat-surat berharga diduga hilang di lokasi itu," ujar dia.

Saat itu Yohanes pun menyarankan N untuk mencari orang pintar agar bisa mencari barangnya yang hilang.

Baca juga: Pelajar SMP Diduga Dianiaya Oknum Polisi hingga Patah Kaki, Ini Penjelasan Polda Bali

Ditelepon tengah malam dan dipukuli hingga pingsan

Ilustrasi pingsan
.Shutterstock Ilustrasi pingsan .
Selasa tengah malam, ia ditelepon seseorang yang memintanya datang ke pangkalan ojek.

Saat tiba di lokasi, ia melihat ada delapan orang yang salah satunya diduga adalah anggota polisi dari Polres Sikka.

Pria yang diduga polisi tersebut bertanya apakah Yohanes mengenal M dan R, dua tukang ojek yang bersamanya pada Selasa siang.

Yohanes kemudian diminta untuk mengantar ke rumah M dan R. Sayangnya, dua orang tersebut tak ada di rumah.

"Saya jawab, kenal. Setelah itu, ia kemudian diajak untuk mencari malam itu juga. Tetapi, keduanya tidak ditemui di rumah masing-masing. Mereka ajak saya kembali ke lokasi kejadian," tutur dia.

Baca juga: Napi Mengaku Diperas dan Dianiaya Oknum Petugas Lapas Tanjung Gusta Medan, Ini Kata Kalapas

Pria tersebut kemudian kembali meminta Yohanes menghubungi kedua rekannya.

Tak hanya itu, pria 49 tahun itu ditanya perihal pencurian. Karena tak terlibat, ia pun membantah dan mangatakan tak terlibat dengan kasus tersebut.

Mendengar bantahan itu, pria yang diduga polisi itu emosi dan menampar Yohanes.

Ia menyebut pria yang diduga polisi itu menggunakan pakaian preman, tetapi membawa senjata.

Bahkan, ia sempat dipukul menggunakan popor senjata tepat di ulu hati hingga ia jatuh pingsan.

Baca juga: Pemuda Mabuk yang Dianiaya Oknum Satpol PP Disebut Sudah Sering Resahkan Warga

“Saya bantah karena bukan saya yang curi, tetapi dia paksa untuk saya mengaku. Saya mau mengaku apa, dari situ dia emosi dan tempeleng saya. Dia suruh saya harus mengaku. Saya sumpah demi Tuhan dan saya bilang kalau saya ambil, buat apa saya tipu. Karena saya tidak mengaku, dia pukul sampai saya pingsan,” kata dia.

“Saya sampai bilang, 'Bapak tembak saja juga tidak apa-apa, tetapi saya tidak akan mengaku, karena saya tidak berbuat. Pukul sampai saya pingsan'. Setelah itu salah satu dari mereka angkat saya dan bawa saya naik mobil. Saat itu saya sempat tanya, saya mau dibawa ke mana lagi, tapi dia bilang saya mau dibawa ke Polres," tambah dia.

Malam itu, Yohanes minta agar dirinya dibawa ke kantor polisi. Namun, pria tersebut menolak dan mengatakan harus menemukan R dan M.

"Tapi waktu itu saya jawab, kalau bawa saya ke Polres duluan, saya tidak mau, kita harus temukan R dengan M, jadi saya ajak mereka ke rumah saudara M dan ketemu M sedang tidur, dia langsung dibawa malam itu,” ujar Yohanes.

Baca juga: Siswa SD yang Dianiaya Oknum Anggota TNI Mengeluh Nyeri di Pipi

Dibawa ke rumah pribadi

Ilustrasi.Shutterstock Ilustrasi.
Setelah berhasil mengamankan M, bukannya dibawa ke Polres Sikka, Yohane malah dibawa ke rumah pribadi pria yang diduga polisi yang ada di Patisomba.

Keesokan harinya, Rabu (20/10/2021) sekitar pukul 07.00 Wita, Yohanes dan M dibawa menggunakan sebuah mobil dan berhenti di Wailiti di rumah salah rekan oknum polisi tersebut.

Di rumah tersebut, pria yang diduga polisi tersebut sempat minum kopi.

“Mereka minum kopi, sempat panggil saya tapi saya tidak bisa minum. Air putih saja belum bisa minum, kalau minum air putih seteguk saja langsung muntah apalagi minum kopi, saya bisa mati,” tutur Yohanes.

Baca juga: Dandim TTU Minta Maaf kepada Keluarga 2 Pelajar yang Dianiaya Oknum Anggotanya

Yohanes kemudian dibawa ke samping kanan Mapolres Sikka dan oknum yang diduga polisi mengatakan jika ia akan digiring ke Mapolres Sikka.

Namun tak lama Yohanes diminta untuk menunggu di mobil dan pria tersebut pergi membeli makanan.

Ia kemudian mendapatkan informasi jika R sudah ditangkap. Dalam pengangkuannya R berkata jika ia melakukan pencurian dengan M dan tidak melibatkan Yonahes.

“Mereka datang memberitahu kalau R sudah ditangkap. Jadi saya tanya, kalau R sudah ditangkap, jadi saya bagaimana, jadi polisi itu jawab bilang bapak tidak bersalah, karena R sudah mengaku semua kalau dia dengan M yang ambil uang itu," jelas Yohanes.

Baca juga: Hamil 9 Bulan, Perempuan di Gowa Pingsan di Kantor Polisi Saat Lapor Dianiaya Oknum Satpol PP

"Jadi saya bilang kalau begitu antar pulang saya, tapi mereka minta saya harus makan karena kalau diantar dalam kondisi lemas akibat dianiaya dan tidak makan, mereka takut untuk antar pulang,” ujar dia.

Bukannya diantar ke rumah di Bolawolo, Desa Tana Duen, Yohanes di bawa menuju Mapolsek Kewapante dalam keadaan sekarat.

Di Polsek Kewapante, ia jadi saksi atas laporan kasus pencurian yang melibatkan dua rekannya.

Dilarikan ke rumah sakit

Ilustrasi rumah sakitWavebreakmedia Ilustrasi rumah sakit
Setelah memberikan keterangan di Mapolsek Kewapante, Yohanes menghubungi keluarganya untuk diminta dijemput di Polsek.

Namun karena kondisinya melemah, Yohanes dilarikan ke rumah sakit.

Dari rumah sakit, mereka kembali ke Mapolsek Kewapante. Namun pihak polsek meminta Yohanes kembali ke RS tanpa diberikan surat pengantar untuk pengambilan visum.

Karena tak membawa surat pengantar dari penyidik kepolisi, Yohanes tak mendapatkan pemeriksaan visum.

Maria Yosefina, istri korban, mengaku, di Rumah Sakit Kewapante, suaminya hanya mendapatkan pemeriksaan suhu badan.

Baca juga: 2 Warga Diduga Dianiaya Oknum Aparat, Bawa Ikan Ilegal dan Nyaris Tabrak Petugas dengan Speedboat

Karena tidak mendapatkan perawatan, sang suami dilarikan ke RSUD Tc Hillers Maumere untuk mendapatkan perawatan intensif.

Pada Jumat (22/10/2021), ia dan suaminya kembali mendatangi Polsek Kewapante guna meminta surat pengantar permohonan visum.

Namun, pihak kepolisian kembali tidak memberikan surat itu.

Diberikan uang Rp 2,5 juta

Menurut Maria, saat itu Kapolsek Kewapante mengatakan oknum yang diduga anggota polisi akan datang ke Polsek untuk urusan yang lain

Meteka pun menunggu. Hingga pukul 11.00 Wita tak ada kejelasannya dan mereka pun memilih pulang.

Maria kemudian meminta dua anaknya pergi ke Mapolsek Kewapante dan mereka bertemu dengan pria yang diduga mengania anaknya.

Baca juga: Diduga Selundupkan Ikan dari Malaysia, Warga Nunukan Dianiaya Oknum Polair

Menurut Maria, pria tersebut sempat memberikan uang Rp 2,5 juta, namun ditolak oleh dua anaknya.

“Setelah pulang ke rumah, saya minta kedua anak saya untuk pergi cek lagi ke Polsek Kewapante. Mereka ke sana malah dikasih uang sebesar Rp 2.500.000 oleh oknum polisi yang pukul saya. Tetapi, dua anak saya ini tidak terima uang itu,” kata dia.

Setelah kedua anaknya pulang ke rumah, ia dan suaminya memutuskan untuk pergi ke Polsek Kewapante.

Diminta diselesaikan secara adat

IlustrasiKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi
Saat di Mapolsek, oleh petugas, mereka diarahkan untuk melaporkan kejadian tersebut ke Pemerintah Desa Tana Duen untuk menyelesaikan masalah itu secara adat yang berlaku atas dugaan pencemaran nama baik dan dugaan tindak penganiyaan itu.

Mendengarkan hal itu, Maria mengaku kecewa kareka oknum tersebut telah menganiaya suaminya.

"Malam kejadian, mereka minta suami saya untuk membantu ungkap kasus pencurian itu. Tetapi, kenyataannya suami saya malah dianiaya," ungkap dia.

Ia pun mendesak Kapolres Sikka agar menindak tegas oknum aparat yang telah menganiaya suaminya itu.

Baca juga: Kronologi Seorang Pemuda Babak Belur Dianiaya Oknum TNI gara-gara Suara Klakson

"Ia harus bertanggung jawab atas perbuatannya terhadap suami saya. Suami saya saat ini menderita sakit akibat dianiaya," imbuh dia.

Sementara itu Kapolres Sikka, AKBP Sajimin mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan, penyelidikan, dan mengambil keterangan beberapa saksi terkait dugaan penganiayaan yang melibatkan oknum anggota Polres Sikka tersebut.

Menurutnya kasus tersebut sedang ditangani Propam Polres Sikka.

"Karena ini anggota, kami sudah mintai keterangan di Polres. Kami akan cek sejauh mana kasus tersebut kebenarannya. Kalau anggota kami bermasalah dan melakukan pelanggaran, kami akan lakukan tindakan," kata Sajimin kepada awak media, Senin siang.

SUMBER: KOMPAS.com (Penganiayan: Nansianus Taris | Editor : Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com