Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Perumahan di Batam Mati, Warga Mandikan Jenazah dengan Air Galon, Ini Ceritanya

Kompas.com - 20/10/2021, 18:18 WIB
Rachmawati

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Warga yang tinggal di Perumahan Puri Malaka, Kelurahan Tiban Baru, Kecamatan Sekupang, Batam, Kepulauan Riau kesulitan mendapatkan air bersih sejak dua hari terakhir.

Hal tersebut disebabkan karena air bersih yang dipasok oleh Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batam mati sejak dua hari terakhir yakni Senin (18/10/2021) dan Selasa (19/10/2021).

Bagi sejumlah warga yang mempunyai uang, mereka memilih membeli air.

Namun bagi warga yang tak mampu hanya bisa menerima sehingga aktivitas mereka pun terganggu.

Baca juga: Rokok dan Minuman Beralkohol Ilegal Senilai Rp 65,8 Miliar Disita di Batam

Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua RT 3 Puri Malaka, Arman. Ia mengatakan warga sempat melakukan komplain ke pihak SPAM Batam. Tapi komplain mereka tak ditanggapi serius.

"Kejadian ini sudah bertahun terjadi, bukan sehari dua hari ini saja. Kami sering mengalami mati air," sebutnya.

Setelah melakukan komplain, menurut Arman, air mulai mengalir namun hanya beberapa hari saja. Dan kejadian tersebut berulang.

"Tadi karena kami sangat butuh air, akhirnya kami meminta solusi dan diberikannya air. Kami mita lima tangki tetapi yang datang baru satu mobil saja," sebutnya lagi.

Baca juga: Pariwisata Internasional Dibuka, Bandara Hang Nadim Batam Butuh Mesin PCR bagi Wisman

Mandikan jenazah dengan air galon

ilustrasi meninggal duniaSHUTTERSTOCK/SFM_PHOTO ilustrasi meninggal dunia
Sementara itu Aipda Syefriadi, personel polisi yang bertugas di Polsek Sekupang tinggal di perumah itu juga mengeluhkan hal yang sama.

Ia bahkan bercerita pernah kejadian seorang warga meninggal dunia dan kondisi air mati.

Warga pun harus membeli air galon untuk memandikan jenazah.

"Kejadiannya baru-baru ini juga, itu yang membuat warga marah sekali. Karena saat mau memandikan jenzah air tidak ada. Akhirnya warga dan pengurus masjid sepakat membeli air galon untuk memandikan jenzah," sebut Aipda Syefriadi.

Baca juga: 7 Kecamatan di Batam Masuk Zona Hijau, Kasus Aktif Covid-19 Tersisa 13 Pasien

Kejadian itu selalu diingat oleh warga perumahan karena dalam keadaan duka, mereka harus bersusah payah mendapatkan air.

"Dalam Islam jenazah tidak boleh dibiarkan berlama-lama, makanya kita sepakat membeli air saat itu," sebutnya.

Sebagai penegak hukum, Aipda Syefriadi mengaku sering meredam emosi warga di perumahan tersebut kaena komplain mereka selama ini tak ditanggapi serius oleh pengelola air di Batam.

Baca juga: Batam Tunda Masuknya Wisatawan Asing gara-gara Vaksinasi Belum 100 Persen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com