BATAM, KOMPAS.com – Batam tunda masuknya wisatawan asing, paling tidak sampai November 2021. Dengan demikian, Batam belum dapat masuk program travel bubble bersama Bali dan Bintan, yang sebelumnya diajukan Pemprov Kepulauan Riau (Kepri).
Alasannya, vaksinasi di Batam belum 100 persen. Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Batam HM Rudi.
"Saat ini pencapaian vaksinasi sudah sampai 84 persen untuk dosis pertama. Ada 16 persen, yang dikejar, untuk tembus 100 persen. Kami akan terus mengejar target tersebut hingga November mendatang," kata Rudi kepada Kompas.com melalui telepon, Selasa (12/10/2021).
Baca juga: Bintan Resort Disiapkan Jadi Pilot Project Travel Bubble, Kepri Siap Dibuka untuk Turis Asing
Rudi menegaskan, ide travel bubble baru dapat diterapkan Kota Batam apabila vaksinasi warga secara keseluruhan telah mencapai angka 100 persen.
Hal itu sebenarnya terkait dengan permintaan Singapura. Negara tetangga itu pernah meminta warga Nongsa divaksin semua jika mau pelabuhannya dibuka untuk warga Singapura.
"Karena Singapura pernah minta warga Nongsa divaksin semua. Saya bilang, bisa. Tapi, kalau untuk seluruh warga Batam, saya belum jamin tervaksin," lanjut Rudi.
Baca juga: Gubernur Kepri Ansar Ahmad Tegaskan Tak Menunda Travel Bubble
Rudi melanjutkan, ia tak mau memaksakan Batam buru-buru menerapkan travel bubble, lantaran hal itu hanya akan menimbulkan masalah baru.
Apalalagi jika nanti ada warga Singapura kena Covid-19 di Batam, imbasnya maka jalur wisata bisa kembali ditutup.
"Kalau hari ini, saya izinkan buka. Ternyata, satu orang luar (Wisman) kena Covid-19. Isunya sampai ke Singapura, ini akan tutup semua. Untuk meluruskannya kembali ini yang susah," kata Rudi.
"Lebih bagus susah sekarang, dari pada ke depan bermasalah. Jadi kita selesaikan dulu target 100 persen, jadi tidak ada alasan lagi (jika ada wisman kena Covid)," pungkas Rudi.
Baca juga: Strategi Travel Bubble untuk Bangkitkan Sektor Pariwisata
Nongsa sebagai pelabuhan masuk wisatawan asing, perbedaannya dengan Bintan
Kecamatan Nongsa di Batam jadi lokasi pintu masuk dan lokasi karantina wisatawan asing. Lokasi ini dinilai ideal karena merupakan lokasi terpadu bagi resort dan telah memiliki pelabuhan bertaraf Internasional.
Namun, resort yang berada di Nongsa sebenarnya sangat dekat dengan kawasan penduduk di Kecamatan tersebut. Pemkot Batam tak bisa melarang warga Batam luar Nongsa beraktivitas di kawasan itu. Sehingga pilihan 100 persen vaksin pun tak terelakkan.
"Tidak mungkin saya melarang mereka mendekat kesana, kalau memang ada aktivitas warga yang kebetulan harus melintasi jalan depan resort. Beda dengan Bintan yang memang dia terisolir dan tidak ada penduduk di sana, hanya ada kawasan resort saja," papar Rudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.