Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov NTB Minta Pemulihan Terumbu Karang yang Rusak di Gili Kondo Segera Dilakukan

Kompas.com - 19/10/2021, 05:44 WIB
Karnia Septia,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Muslim meminta perusahaan pemilik kapal feri yang kandas di perairan Gili Kondo, Kabupaten Lombok Timur, bertanggung jawab atas kerusakan terumbu karang yang terjadi di kawasan tersebut.

Menurut Muslim, pemulihan terumbu karang harus segera dilakukan baik melalui pola restorasi atau transplantasi terumbu karang.

"Yang penting pihak pelaku usaha (kapal feri) ini mau bertanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan yang ditimbulkan," kata Muslim saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (18/10/2021).

Muslim menyebutkan, kasus kapal kandas di sekitar Selat Alas sudah seringkali terjadi. Kapal kandas karena gelombang tinggi dan cuaca buruk.

Menurut Muslim, hal ini semestinya bisa dicegah jika pihak Syahbandar Pelabuhan Pototano dan Pelabuhan Kayangan melakukan analisis potensi risiko dan mitigasi bencana, khususnya saat cuaca buruk.

Baca juga: Kapal Kandas di Lombok Timur, KKP Minta Perusahaan Tanggung Jawab Pulihkan Terumbu Karang

"Jadi bukan hanya berlayar saja, harusnya dituntun potensi risiko ada di mana, arah gelombang, cuaca bagaimana. Jadi pada saat-saat tertentu mereka bisa dituntun oleh pihak penyelenggara pelabuhan," kata dia.

"Sehingga tidak menyebabkan potensi kerusakan perairan yang cukup parah," tambah Muslim.

Muslim sangat menyayangkan kerusakan terumbu karang di Perairan Gili Kondo.

Selama ini, kawasan Gili Kondo dan Gili Kapal merupakan destinasi wisata yang diminati pelancong karena keindahan bahwa lautnya.

"Wisata Gili Kondo itukan daerah wisata di sana, makanya destinasi bawah lautnya itu ada beberapa yang rusak sebagai akibat dampak terdamparnya kapal feri itu," kata Muslim.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com