Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Kapolsek dan Kanit Reskrim Percut Sei Tuan Dicopot | Atlet Peraih Emas PON Pulang Naik Bus Umum

Kompas.com - 15/10/2021, 06:04 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Kasus pedagang dianiaya preman di Pasar Gambir, Kelurahan Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, menjadi perbincangan akhir-akhir ini.

Buntut dari kasus tersebut, Kapolsek dan Kanit Reskrim Percut Sei Tuan dicopot dari jabatannya.

Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, pencopotan ini merupakan bagian dari evaluasi dan audit yang dilakukan oleh pimpinan Polri.

Berita populer lainnya seputar video viral atlet selam peraih medali emas PON yang pulang ke Ciamis, Jawa Barat, menggunakan bus umum.

Atlet tersebut bernama Dhea Nazhira Nur Amalina (17).

Ia sengaja pulang kampung menggunakan bus umum karena ingin memberi kejutan kepada keluarganya.

Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

1. Kapolsek dan Kanit Reskrim Percut Sei Tuan dicopot dari jabatan

Kabid Huumas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan kepada wartawan bahwa Kapolsek Percut Sei Tuan dan Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan dicopot sebagai bagian dari evaluasi dan audit piimpinan Polri.KOMPAS.COM/DEWANTORO Kabid Huumas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan kepada wartawan bahwa Kapolsek Percut Sei Tuan dan Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan dicopot sebagai bagian dari evaluasi dan audit piimpinan Polri.

Kasus pedagang dianiaya preman di Pasar Gambir, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, menjadi viral di media sosial.

Imbas dari kasus tersebut, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Percut Sei Tuan beserta Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim)-nya dicopot dari jabatan.

"Iya. Kapolsek dan Kanit Reskrim (Polsek Percut Sei Tuan)," ujar Kepala Bidang (Kabid) Humas Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara Kombes Pol Hadi Wahyudi, Rabu (13/10/2021).

Ia menyampaikan, pencopotan tersebut merupakan bagian dari evaluasi dan audit yang dilakukan oleh pimpinan Polri.

"Iya benar. Kapolsek dan Kanit-nya. Itu terkait dengan evaluasi dari kejadian yang kemarin dan yang sebelum-sebelumnya, tentunya," ucapnya.

Baca selengkapnya: Kapolsek Percut Sei Tuan dan Kanit Reskrim Dicopot, Usai Kasus Pedagang Dianiaya Preman Jadi Tersangka

 

2. Cerita di balik video viral atlet peraih emas PON pulang naik bus umum

Dhea salahsatu atlet selam di PON Papua yang raih medali emas asal Kabupaten Ciamis memilih pulang pakai bus umum, Rabu (13/10/2021).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Dhea salahsatu atlet selam di PON Papua yang raih medali emas asal Kabupaten Ciamis memilih pulang pakai bus umum, Rabu (13/10/2021).

Kisah atlet selam Dhea Nazhira Nur Amalina yang pulang kampung dengan menaiki bus umum usai berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, menjadi viral di media sosial.

Atlet berusia 17 tahun ini hendak pulang ke rumahnya di di Cijantung, Kecamatan Cijeunjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Ibu Dhea, Desi Arisyandi, mengungkap cerita di balik video viral tersebut.

Menurutnya, putrinya memang sengaja pulang naik bus umum karena ingin memberikan kejutan bagi keluarga.

"Iya, benar jadi anak saya itu sengaja naik bus dari Bandung ke Ciamis untuk memberikan kejutan saja. Anak saya mewakili Jawa Barat di PON Papua dan meraih medali emas dan perunggu. Anak saya sengaja enggak mau dijemput oleh perwakilan pemerintahan," jelasnya, Kamis (14/10/2021).

Desi menerangkan, anaknya tidak ingin dijemput lantaran dikhawatirkan bisa menimbulkan kerumunan.

“Tapi alasan kepulangannya ke Cijantung memakai angkutan (bus) karena tak mau menyusahkan. Keluarga melakukan penjemputan ini, karena Dhea ingin naik angkutan umum dan kalau ada penjemputan dilakukan oleh pemerintah ditakutkan ada kerumunan," paparnya.

Baca selengkapnya: Viral, Video Atlet PON Peraih Emas Pulang Naik Bus Umum ke Ciamis, Ini Ceritanya

3. Lurah di Gunungkidul korupsi Rp 5,2 miliar

Ilustrasi cara membedakan uang asli dan palsu.SHUTTERSTOCK Ilustrasi cara membedakan uang asli dan palsu.

Roji Suyanta, lurah nonaktif Karangawen, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kini mendekam di Rutan Kepolisian Resor (Polres) Gunungkidul.

Pria tersebut ditahan usai diduga menyelewengkan uang ganti rugi lahan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).

Akibat perbuatannya, negara mengalami kerugian sebesar Rp 5,2 miliar.

Kepada polisi, Roji mengaku bahwa uang yang ia korupsi dipakai untuk membayar utang dan membangun rumah.

"Sudah habis uangnya, Pak. Ada yang saya gunakan untuk bangun Limasan di rumah saya sendiri," jelasnya di Markas Polres Gunungkidul, Rabu.

Baca selengkapnya: Korupsi Rp 5,2 M, Lurah di Gunungkidul: Uangnya Sudah Habis, Pak

 

4. Jalan kaki 13 kilometer demi ikuti ANBK

Sebanyak 45 pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) mengikuti asassment nasional berbasis komputer (ANBK) dari atas bukit. Tidak hanya itu, agar bisa terhubung, pelajar-pelajar ini juga menggunakan jaringan internet Malaysia. Istimewa Sebanyak 45 pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) mengikuti asassment nasional berbasis komputer (ANBK) dari atas bukit. Tidak hanya itu, agar bisa terhubung, pelajar-pelajar ini juga menggunakan jaringan internet Malaysia.

Demi mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), sebanyak 45 pelajar SMP Negeri 4 Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, harus menempuh perjuangan berat.

Supaya memperoleh sinyal internet, mereka harus menuju puncak Bukit Empaung, di Desa Nanga Bayan, Kecamatan Ketungau Hulu.

Namun, untuk menuju ke sana, para siswa tersebut harus berjalan kaki melewati medan berat dan mendaki.

"Sekolah ke bukit lokasi ANBK 13 kilometer. Ke batas serawak (malaysia) 3 kilometer. Hitung normal saja, satu jam 4 kilometer jalan kaki," tutur Ketua Kelompok Informasi Masyarakat Perbatasan Ambresius Murjani, Selasa (12/10/2021).

Selama mengikuti ANBK, 4-5 Oktober 2021, para pelajar juga menginap di sana.

Agar bisa mengikuti ANBK, para pelajar juga harus menggunakan jaringan internet Malaysia.

Baca selengkapnya: 45 Pelajar SMP di Kalbar Jalan Kaki 13 Km untuk Ikuti ANBK, Gunakan Jaringan Internet Malaysia

5. Saat Risma berdebat dengan mahasiswa di Lombok Timur…

ilustrasi massaGetty Images/iStockphoto/champc ilustrasi massa

Saat berkunjung ke Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Menteri Sosial Tri Rismaharini sempat terlibat adu mulut dengan mahasiswa.

Peristiwa ini terjadi pada Rabu (13/10/2021). Dalam video yang beredar, Mensos Risma sempat meminta mahasiswa tidak memfitnahnya.

"Kamu jangan fitnah aku ya. Sebentar dengerin, kalau kamu berhak ngomong, aku juga berhak ngomong," sebutnya.

Perdebatan tersebut terjadi dilatarbelakangi oleh permasalahan bantuan.

Mahasiswa memprotes Risma karena melakukan kunjungan ke tempat salah satu oknum supplier penyedia Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Lombok Timur.

Baca selengkapnya: Berdebat dengan Mahasiswa di Lombok Timur, Menteri Risma: Kamu Jangan Fitnah Aku, Ya

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Medan, Dewantoro; Kontributor Tasikmalaya, Iwan Nugraha; Kontributor Pontianak, Hendra Cipta | Editor: Aprillia Ika, Reza Kurnia Darmawan, Teuku Muhammad Valdy Arief, Pythag Kurniati)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com