Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Tunangan tetapi Batal Menikah, Pria Ini Gugat Pasangannya ke Pengadilan Negeri Maumere

Kompas.com - 14/10/2021, 14:12 WIB
Nansianus Taris,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial SB (31), warga Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggugat mantan pacarnya ke Pengadilan Negeri Maumere.

SB menggugat tunangannya, EM, karena secara sepihak memutuskan hubungan mereka. SB dan EM telah bertunangan pada Januari 2020.

SB mengatakan, ia berpacaran dengan EM sekitar enam tahun. Hubungan mereka dimulai sejak berkuliah di Kota Bandung pada 2015.

Setelah menyelesaikan studi di Bandung, mereka memutuskan pulang ke kampung halaman di Maumere. Hubungan mereka masuk ke tahap pertunangan dengan proses masuk minta (wua ta'a) pada 5 Januari 2020.

"Pada waktu itu, disepakati kedua pihak rumpun keluarga untuk menggelar pernikahan pada tahun 2021," tutur SB kepada awak media di Kantor Pengadilan Negeri Maumere, Kamis (14/10/2021) pagi.

Dalam proses lamaran itu, keluarga wanita menyepakati dan menerima barang berupa seekor kuda, uang tunai Rp 1 juta dengan ditandai cincin tunangan, uang tunai layak edar pada saat pue inan buan, dan seperangkat pakaian wanita, juga kosmetik.

Setelah tahap peminangan disetujui, pihak wanita meminta delegasi pihak pria kembali mengambil belis atau mas kawin. Pemintaan itu dipenuhi saat itu juga.

Rinciannya, sebut dia, uang tunai Rp 25 juta, satu buah emas 24 karat 10 gram dengan harga Rp 10 juta, gading satu batang dengan ukuran 20 centimeter dengan harga Rp 100 juta, kuda hidup berbadan sehat dan hidup sebanyak lima ekor, dan pisang, kelapa, ikan, padi, serta jagung sebanyak satu dump truck isi penuh.

"Belis diterima oleh keluarga wanita dengan penuh suka cita, damai dan bahagia," katanya.

Kemudian, dilanjutkan dengan rencana pembicaraan pernikahan yang akan berlangsung pada 2021. Sementara tanggal dan bulan akan ditentukan bersama oleh kedua belah pihak.

Baca juga: Gempa Bumi M 4.9 Guncang Sikka, Terasa hingga Kabupaten Lembata

Pada 15 Juli 2020, terjadi benturan komunikasi antara keduanya di rumah YK (ayah EM). Benturan komunikasi ini pun berujung pertengkaran dan keduanya saling pukul.

Saat pertengkaran itu, SB sampai mengeluarkan pernyataan keras agar EM mengembalikan semua mahar belis jika sudah tidak mau lagi dengan dirinya.

Pada 11 Agustus 2020, orangtua SB mengunjungi keluarga EM untuk menyampaikan permohonan maaf atas kejadian pada 15 Juli.

"Hasil pertemuan keluarga bapak YK, bersepakat melarang anak SB untuk tidak boleh datang ke rumah dan bertemu dengan EM tanpa batas waktu yang ditentukan," ungkapnya.

SB menambahkan, orangtuanya lalu bertanya sampai kapan larangan bertemu berlaku. SB juga meminta orangtuanya memberi tahu EM agar membuka blokir media sosial agar bisa berkomunikasi.

Pada 17 Agustus 2020, utusan keluarga EM dua kali mendatangi rumah SB tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Dalam kunjungan pertama, salah satu utusan menyatakan, pihaknya mengantar cincin dan hubungan antara SB dan EM telah berakhir.

SB mengaku, keluarganya tidak menerima cincin tunangan dan pernyataan sepihak memutuskan hubungan tersebut.

Pada hari yang sama, dua orang utusan kembali datang mengantar cincin tunangan. Mereka meletakkan cincin itu di rumah SB dan pulang tanpa pamit.

Pada Januari 2021, SB menemukan foto pre-wedding EM dengan laki-laki lain di media sosial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com