Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Optimisme dari Kendal: Tak Ken(d)al Maka Tak Sayang

Kompas.com - 14/10/2021, 11:27 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

"Seorang pemimpin adalah orang yang mengetahui jalan, melewati jalan tersebut, dan menunjukkan jalan itu untuk orang lain." - John C. Mazwell

KEPEMIMPINAN anak-anak muda di tingkat lokal sebagai produk pemilihan kepala daerah (Pilkada) lalu sangat menjanjikan. Mereka boleh dibilang suskses untuk sementara ini di sejumlah daerah.

Pilkada 2020 kemarin menjadi Pilkada terakhir yang dilakukan secara sporadis. Pilkada mendatang akan dilakukan serentak di 2024.

Selama ini fokus perhatian publik untuk pemimpin lokal yang milenial hanya di sekitar putra dan menantu Presiden Joko Widodo yakni Walikota Solo Gibran Rakabumi Raka dan Walikota Medan Bobby Nasution.

Sosok mereka berdua menjadi pusat perhatian media. Selain masih terkait “Istana”, juga kerena sepak terjang mereka dalam mengurus birokrasi dan warga terlihat sangat atraktif.

Padahal Pilkada kemarin juga melahirkan kepala daerah lain yang berusia muda. Pola leadership mereka menjanjikan. Inovasi dan gebrakannya dalam membangkitkan semangat warga pasca-pandemi Covid-19 sejak 1,5 tahun terakhir ini layak mendapat apresiasi.

Luwu Utara, Sulawesi Selatan memliki Indah Putri Indriani yang begitu sigap dalam membantu kesusahan warganya.

Landak, Kalimantan Barat mempunyai Karolin Margret Natasa yang berhasil mengubah etos warga untuk produktif.

Banyuwangi, Jawa Timur, memiliki Ipuk Fiestiandani yang sukses meneruskan keberhasilan beragam terobosan birokras.

Kendal, Jawa Tengah, punya Dico Ganinduto yang tengah melesat. 

Kendal yang berada di poros utama jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) serta dilintasi Jalur Tol Trans Jawa, kini tidak lagi sekadar menjadi daerah perlintasan semata.

Kendal adalah salah satu dari 35 kabupaten dan kota yang berada di dalam wilayah Jawa Tengah.

Dibanding daerah-daerah lain di Jawa Tengah, Kendal memiliki wilayah geografis yang komplet. Dataran tinggi dan rendah punya, pantai pun ada.

Saya pernah dua kali memimpin tim survei di Kendal sebelum Pilkada 2020 kemarin sehingga berkesempatan hampir selama sebulan penuh berkeliling dan menetap di sejumlah kecamatan di wilayah Kendal.

Di luar waktu itu, saya kerap bertandang keliling Kendal untuk mencari inspirasi tulisan. Boja yang berhawa sejuk, kuliner Sukorejo yang dasyat, Kaliwungu yang rindang hutan jatinya atau Patean yang sohor dengan agrowisatanya, semuanya pernah saya sambangi.

Dengan segala potensi yang dimilikinya, saya membatin, Kendal pasti akan menjadi kabupaten yang luar biasa jika memiliki pemimpin visioner seperti Abdullah Azwar Anas yang berhasil mengubah Banyuwangi. 

Selama beberapa dekade, Kendal terjerembab dalam pusaran rasuah para pemimpinnya. Kalau tidak bupati, kepala dinas bahkan kepala desa ikut menggangsir uang rakyat.

Bupati Hendy Boedoro (2000-2008) terjerat kasus korupsi dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com