Wakil Bupati yang naik menggantikan Boedoro, Siti Nurmarkesih (2008-2010) juga tersandung kasus bantuan sosial keagamaan.
Sejumlah bupati setelahnya kerap diperiksa kejaksaan dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena keterkaitannya dengan sejumlah kasus korupsi kepala dinas atau lurah.
Padahal, Kendal terkenal kampiun dalam kesetaraan gender dalam tumbuh kembangnya demokrasi.
Wakil Bupati Kendal Siti Nurmarkesi yang menggantikan Bupati Hendy Boedoro adalah bupati perempuan pertama (2008-2010). Selanjutnya ada Widya Kandi Susanti (2010-2015) dan Mirna Anissa (2016-2021).
Pandemi tidak saja berdampak terhadap semua segi kehidupan tetapi juga memutus harapan masyarakat, termasuk warga Kendal.
Hingga 12 Oktober 2021, data Satgas Covid-19 Kabupaten Kendal menyebutkan, ada 900 warga Kendal yang meninggal terpapar wabah ini (Corona.kendalkab.go.id).
Pada Juni 2021, Kendal sempat menduduki peringkat ke 4 di Jawa Tengah yang angka positif Covidnya paling banyak.
Dengan jumlah penduduk mencapai 1.032.616 jiwa (September 2021), sektor pertanian, perkebunan, industri, jasa, dan lainnya begitu terpukul akibat pandemi.
Produk unggulan Kendal untuk ekspor seperti buah pala dan kopi serta porang pesanan dari luar negeri terpaksa terhenti.
Dalam skala mikro, kenalan saya yang berprofesi sebagai penyanyi di hajatan antar-desa di Kendal mengaku sepi orderan manggung selama pandemi.
Sebelum pandemi, orderan pentas tak pernah putus, baik untuk acara nikahan, syukuran, atau reuni. Karena ramainya job, kawan saya ini berani kredit mobil untuk menunjang kegiatannya keliling Kendal.
Sepasang suami istri bernama Bambang yang membuka usaha kuliner di atas mobil bututnya di samping Bank BPD Jateng Kawasan GOR Bahurekso, setahun terakhir ini sudah tidak sanggup lagi mencari nafkah karena sepi pembeli.
Saya megunjungi Kendal baik sebelum pandemi, saat pandemi, dan setelah melandainya pandemi. Situasi Kendal terlihat kontras dari waktu ke waktu.
Jika dulu terbersit roman muka yang cemas dan khawatir, kini saya kerap menjumpai warga Kendal yang sumringah tanpa masker.
Entah karena mereka menganggap pandemi sudah aman terkendali atau karena merasa sehat usai mendapat vaksin lengkap. Semoga protokol kesehatan tetap terus dikedepankan.
Sejak awal memimpin Kendal, Dico Ganinduto yang lahir 19 Februari 1990 dan menjadi kepala daerah termuda di Jawa Tengah itu mencoba membangkitkan semangat warga Kendal dengan menautkan jaringannya di Jakarta.
Dico adalah putra politisi senior Partai Golkar Dito Ganinduto yang merupakan pengusaha di bidang Migas. Dito merupakan anggota DPR dan bendara umum Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto.
Mengikuti jejak ayahnya, Dico pun aktif di partai beringin dan dipercaya sebagai wakil sekjen, satu kepengurusan bersama ayahnya.
Berbekal jaringannya di pusat kekuasaan, Dico menggaet berbagai program nasional ke Kendal.
Seperti halnya kabupaten-kabupaten lain, Kendal terus menggencarkan vaksinasi untuk mendukung pemulihan sektor ekonomi. Tidak hanya menyediakan layanan vaksinasi statis di puskemas-puskemas, Kendal juga melakukan inisiatif jemput bola dengan mengadakan vaksin keliling di pasar dan pelelangan ikan.
Untuk menghidupkan sektor riil di masyarakat, Dico membangkitkan sektor pariwisata Kendal yang selama ini kurang tergarap maksimal.
Ia menggelar event sepeda di Kawasan Pariwisata Gonoharjo. Ia juga menggeliatkan kembali sport tourism Kenjuran Bike Park di Sukorejo yang bisa menjadi pilihan pencinta sepeda untuk menyalurkan hobinya.
Berbagai simulasi pembukaan destinasi wisata telah dilakukan di Kendal untuk menyongsong Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turun ke level 2.
Berbatasan wilayah dengan Semarang, Temanggung, dan Batang, menjadikan destinasi wisata di Kendal potensial menarik wisatawan di daerah aglomerasi Semarang.
Pasar Waleri yang sempat terbakar dipercepat pembangunannya agar pedagang yang menjadi korban kebakaran bisa segera berjualan kembali.