YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah Kota Yogyakarta menonaktifkan satu shelter Covid-19 yang berada di Gemawang.
Kebijakan itu diambil karena jumlah pasien yang terjangkit virus corona terus turun.
Ketua Harian Satuan Tugas Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menjelaskan, shelter yang dinonaktifkan bukan berarti ditutup.
"Satu masih menerima pasien satu lagi dinonaktifkan hanya dijaga oleh linmas atau Satpol PP saja," kata Heroe saat ditemui, Kamis (14/10/2021).
Baca juga: Tak Ada Lagi Pasien Covid-19, Dua Shelter Karantina di Gunungkidul Dinonaktifkan
Dengan nonaktifnya shelter Gemawang, maka tinggal satu tempat penampungan untuk pasien Covid-19 di Kota Yogyakarta yang masih beroperasi.
Shelter itu berada Kelurahan Bener, Kecamatan Tegalrejo, yang kini terisi oleh lima pasien.
"Kenapa hanya kita jaga oleh satpam atau satpol PP saja, karena kita ingin kalau ada kasus baru kita bawa ke shelter tidak lagi isolasi mandiri. Kalau shelter Bener penuh ya langsung buka yang di Gemawang," kata dia.
Sedangkan untuk tenaga kesehatan (nakes) yang berada di Shelter Gemawang sekarang ini sudah dikembalikan atau ditugaskan kembali ke rumah sakit masing-masing.
"Nakes kita tarik, jadi di sana hanya dijaga oleh linmas saja. Sekarang ditarik ke rumah sakit masing-masing," jelas dia.
Baca juga: Pesan Luhut untuk Pasien Covid-19 di Shelter Rusunawa Bener Yogyakarta
Heroe mengungkapkan tujuan dari tetap menyiapkan shelter Gemawang karena isolasi mandiri dinilai sudah tidak efektif dilakukan di masyarakat setelah varian Delta muncul di Yogyakarta.
"Teorinya kalau ada ledakan kita bawa ke shelter. Isoman ternyata tidak efektif untuk kasus delta kemarin kalau ada kasus kita dorong masuk shelter," sebut dia.