Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Garut Anggap Wanita Mengaku Dibegal Rp 1,3 Miliar Bohong Lagi: Tidak Logis Utang Rentenir Rp 20 Juta Jadi Rp 25 Miliar...

Kompas.com - 13/10/2021, 08:06 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Bupati Garut Rudy Gunawan angkat bicara soal perempuan asal wilayahnya yang berbohong mengaku dibegal dan kehilangan uang Rp 1,3 miliar. Rudy menilai ada yang aneh dalam pernyataan IS (31), yang kini jadi tersangka, jika ia terlilit utang rentenir Rp 25 miliar

Menurut Rudy, IS bisa jadi berbohong lagi soal pinjaman ke rentenir dari Rp 20 juta jadi Rp 25 miliar. Sebab, tidak logis. 

"Dari Rp 20 juta sampai Rp 25 miliar itu tidak mungkin, jadi itu bohong, enggak logis," ujar Rudy Gunawan, di Garut, Selasa (12/10/2021), seperti dikutip Tribunjabar.id. 

Baca juga: Duduk Perkara Perempuan Berbohong Dibegal Rp 1,3 Miliar, Ternyata Pusing Ditagih Utang Rentenir Rp 25 Miliar

Walau pernyataan IS tak logis, namun menurut Rudy, kasus tersebut bisa menjadi pembuka bagi korban rentenir lain di Garut yang selama ini dikejar-kejar.

"Ya bagus aja bagi dia, kan bisa jadi pemicu buat korban rentenir lain di Cikajang agar melapor, apalagi tagihannya dengan intimidasi, ada hukum yang mengatur soal itu," lanjut Rudy.

Baca juga: Awalnya Utang Modal Rp 20 Juta ke Rentenir, Berbunga Jadi Rp 25 Miliar, Akhirnya Berbohong Dibegal...

Laporkan jika terintimidasi rentenir atau bank gelap

Rudy menjelaskan jika masyarakat Garut termintimidasi oleh rentenir maka bisa melaporkan ke aparat penegak hukum.

Sebab ada aturan menagih utang yang tidak boleh dengan kekerasan atau pun dengan ancaman.

"Jadi bisa bergeser ke pidana kalau seorang rentenir nagih-nagih dan sebagainya apalagi kan bisa dikenakan bank gelap yang memperdagangkan uang, jadi ya lapor saja jika ada ancaman," ungkapnya.

Baca juga: Cerita Kades, Ratusan Warganya Miskin Parah Selama Pandemi, Terjerat Pinjaman Bank Emok, Terbantu Saat Ada Program Desa Digital BJB

 

ISN (31) yang sempat mengaku menjadi korban pembegalan di Mapolres Garut, Senin (11/10/2021). Ia kini ditetapkan sebagai tersangka karena membuat laporan palsu.Dok Polres Garut ISN (31) yang sempat mengaku menjadi korban pembegalan di Mapolres Garut, Senin (11/10/2021). Ia kini ditetapkan sebagai tersangka karena membuat laporan palsu.
Rudy Gunawan menyebut rentenir tersebut bekerja melayani dan meminjamkan uang dengan bunga yang tidak masuk akal kepada puluhan hingga ratusan nasabah.

Hal itu bisa dikategorikan sebagai bank gelap.

"Kalau meminjamkannya ke satu atau dua orang mungkin itu tidak masuk ke dalam mata pencaharian tapi kalau sudah ratusan orang itu sudah rentenir, bank gelap bisa kena, jika dilaporkan bisa diselidiki masuknya ke pasal mana," ucap Rudy.

Seperti diketahui, IS mengaku jadi korban begal di Jalan Cikajang-Cisurupan. Uang Rp 1,3 miliar dirampas. Belakangan diketahui, dia berbohong demi lepas dari jeratan rentenir. Kini, Ineu mendekam di Mapolres Garut.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Setelah Bohong Jadi Korban Begal, Ineu Garut Bisa Jadi Bohong Lagi Pinjam Rp 20 Juta jadi RP 25 M.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com