Yudho mengatakan, polisi akan menunggu sampai S dinyatakan negatif Covid-19.
Selain itu, lanjutnya, kondisi kesehatan S juga belum stabil dengan kemampuan berbicara yang belum normal akibat luka pada bagian kepala.
Jika memaksakan melakukan interogasi terhadap S, kata dia, tentu harus dilakukan dengan cara tertentu.
Yudho mengatakan, polisi juga belum mendapatkan bukti baru terkait kasus itu dan mengakui keterangan dari S merupakan salah satu kunci.
Diberitakan sebelumnya, EN ditemukan tewas di ranjang dengan kondisi kepala bersimbah darah.
Anak korban, R, adalah yang pertama kali mengetahui kematian ibunya saat dia pulang kerja sekitar pukul 1.00 WIB, Kamis dini hari.
R lantas membangunkan kakaknya, Ri, yang tidur di kamar satunya lagi di rumah mereka. Ri mengangkat kepala ibunya dan darah masih mengalir dari kepala.
Polisi tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 02.30 WIB setelah menerima laporan.
S tidak ada di lokasi ketika polisi datang dan melakukan olah tempat kejadian (TKP).
Berdasarkan keterangan saksi-saksi, S sudah tidak ada di rumah saat R pulang dan mendapati ibunya meninggal dunia.
Namun sekitar pukul 06.30 WIB, Kamis pagi, warga menemukan S tergeletak di sungai sekitar 500 meter dari TKP. S dalam kondisi tak sadar dengan luka di bagian kepala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.