"Tapi demi negara ini, boleh saja kan saya melakukan sesuatu yang lebih besar dan saya yakini jadi bahan masukkan. Kalau kita namanya bertempur, berperang ada sesuatu yang dikorbankan." ucap Junior menambahkan.
Dua pria yang ditangkap saat disetop Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Karawang di Jalan Lingkar Luar Karawang, dekat Pos Polisi Pendeuy, Jumat (8/10/2021) sekitar pukul 09.30 WIB, ternyata membawa obat terlarang jenis tramadol, dan hexymer.
Kedua pria tersebut yakni, Masprio (31) warga Kampung Pasircabe, Desa pagaden Kecamatan Pagaden Kabupaten Subang, dan Raul Prapanca (22), warga Kampung Tumaritis, Desa Tumaritis, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Karawang AKP Rizky Adisaputro mengatakan, penangkapan kedua pelaku berawal petugas melihat motor yang dikendarai mereka tidak menggunakan tanda nomor kendaraan (TNKB) atau pelat nomor di bagian depan.
Saat itu, kata Rizky, Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli (Turjawali) yang dipimpin Ipda Supriono sedang melaksanakan patroli rutin di lokasi kejadaian.
Melihat tidak ada nomor pelat kendaraan, petugas kemudian meminta mereka untuk menepi.
"Saat pemeriksaan, keduanya langsung melarikan diri sambil meninggalkan sepeda motornya. Dengan cara berpencar, satu orang menuju area persawahan dan satu orang menuju area perumahan warga," kata Rizky saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (9/10/2021).
Baca juga: Disetop di Jalan karena Tak Ada Pelat Nomor, Dua Pria Ini Malah Berakhir Ditangkap Polisi
Keterbatasan anggaran tidak membuat para atlet dari Kabupaten Meranti untuk mundur mengikuti Pekan Olahraga Daerah (Porda) ke-6 Spesial Olympics (SOlna) Provinsi Riau 2021, di Kota Pekanbaru.
Namun, dengan keterbatasan itu, Kabupaten Meranti dapat meraih medali emas dari cabang atletik.
Medali emas itu didapat oleh Alex Iskandar yang bertanding pada cabang olahraga lari 100 meter pada Sabtu (9/10/2021) pagi.
Ketua SOIna Kepulauan Meranti Syafrizal mengatakan, Alex sejak awal berangkat memang tidak membawa sepatu.
Meski tak memiliki sepatu, lanjutnya, Alex tetap ingin mengikuti perlombaan dengan menggunakan kaki telanjang.
"Katanya dia siap lari tanpa pakai sepatu. Kami dari SOIna Kepulauan Meranti tak punya anggaran sama sekali untuk perlengkapan seperti sepatu maupun seragam," kata Syafrizal saat diwawancarai Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu malam.
Melihat itu, pendamping atlet kemudian mencari pinjaman sepatu untuk Alex dan akhirnya dapat.
Syahrizal mengaku tidak tahu tahu dari mana pendamping atlet mendapat pinjaman sepatu tersebut.
"Tadi pagi itu pendamping yang cari pinjaman sepatu buat Alex tanding. Entah sepatu siapa yang dipinjam agar Alex bisa ikut bertanding," kata Syafrizal.
Namun, berkat tekad dan semangat yang kuat, Alex akhirnya berhasil menyumbang medali emas untuk Kepulauan Meranti.
"Alhamdulillah, kami sangat bersyukur Alex mampu meraih medali emas," ucap Syafrizal.
Sumber: KOMPAS.com (Penulis : Rahmat Rahman Patty, Idon Tanjung, farida Farhan, | Editor : Aprilia Ika, Candra Setia Budi, Dheri Agriesta, I Kadek Wira Aditya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.