Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Banten Batalkan Hibah Ponpes Tahun 2021, FSPP: Niat Baik Jangan Terganjal karena Takut

Kompas.com - 10/10/2021, 23:11 WIB
Rasyid Ridho,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Gubernur Banten Wahidin Halim telah memutuskan untuk membatalkan penyaluran hibah kepada 4.042 pondok pesantren (ponpes) senilai Rp 161 miliar pada tahun 2021.

Wahidin mengatakan, pembatalan itu dikarenakan penyaluran hibah Ponpes pada tahun 2018 dan 2020 tersandung kasus korupsi.

Lalu bagaimana tanggapan Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Provinsi Banten?

Ketua Presidium FSPP Provinsi Banten Anang Azhari mengatakan, saat ini kondisi pesantren di Banten masih ada yang membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah untuk pemberdayaan.

Baca juga: Belah Semangka, Dugaan Modus Korupsi Dana Hibah Ponpes di Banten

Sehingga, FSPP dibentuk sejak 2002 untuk membantu menjebatani para kiai yang memiliki pesantren dengan pemerintah.

"Pesantren di Banten itu ada yang memang kehidupannya sudah sangat cukup, ada yang cukup, ada yang belum cukup. Apakah membutuhkan (bantuan), tergantung strata pesantren ini," kata Anang, kepada wartawan di Kota Serang, Minggu (10/10/2021).

Anang menuturkan, seharusnya Pemerintah Provinsi Banten tetap membantu pesantren jika memang sudah disediakan anggaran untuk pesantren.

Meskipun, pada proses penyalurannya ada yang pesantren yang menolak bantuan hibah itu tidak masalah.

"Hak itu diminta. Tapi, kalau hak itu memang di sana ada anggaran untuk pesantren, lalu kita biarkan, rugi enggak? Sementara masih banyak pesantren yang membutuhkan," ujar Anang.

Agus Setiawan selaku kuasa hukum FSPP Banten menyayangkan adanya pembatalan penyaluran hibah tahun 2021 oleh Pemprov Banten hanya karena takut terulang kembali terjadinya korupsi.

"Kami sangat sayangkan, niat baik (memberikan bantuan) jangan juga menjadi terganjal hanya karena wedi (takut korupsi lagi) gitu," kata Agus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com