Sementara uang asli cenderung bertekstur kasar.
"Proses pencetakan uang asli yang terbilang canggih dengan berbagai macam tahap, membuat tekstur uang asli cenderung kasar saat diraba. Teksturnya yang ini cenderung halus, dari yang asli. Karena (uang asli) cetaknya kasar kalau diraba," jelasnya.
Aspek terakhir adalah penanda pengaman uang. Uang asli memiliki sejumlah tanda pengaman, seperti tanda gambar air dan benang pengaman.
Imam menambahkan, uang palsu yang dibuat para tersangka itu tak memiliki tanda gambar air dan benang pengaman.
Baca juga: Rp 3,8 Miliar Uang Palsu Akan Diedarkan di Jatim, Dicetak di Bojonegoro, Pelaku Belajar dari YouTube
"Tanda watermark pada uang palsu itu ternyata hanya pencetakan gambar biasa yang dibuat dengan kualitas kecerahan yang minim. Sedangkan tanda benang pada uang palsu, ternyata berupa gambar biasa, dan bukanlah seutas benang khusus yang ditanam lembaran uang asli." tuturnya.
Ia pun mengingatkan masyarakat Jawa Timur lebih waspada saat menerima uang dalam transaksi. Masyarakat diminta menerapkan teknik yang selalu disosialisasikan Bank Indonesia, yakni dilihat, diraba, dan diterawang.
"Kami imbau masyarakat berhati-hati saat transaksi. Ingat pakai cara 3D, khususnya transaksi di malam hari, karena cara ini masih sangat efektif," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.