Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Riau Rilis Aplikasi Penanganan Covid-19 "Bersama Selamatkan Riau" di Kepulauan Meranti

Kompas.com - 06/10/2021, 18:57 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Bermacam cara dilakukan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Riau dalam mencegah penyebaran Covid-19, terutama mengantisipasi gelombang ketiga di Provinsi Riau.

Kali ini, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi membuat sebuah aplikasi yang akan mempermudah penanganan penyebaran virus mematikan itu.

Aplikasi itu dinamai Bersama Selamatkan Riau (BSR), yang dilaunching hari ini di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, Rabu (6/10/2021).

Launching aplikasi tersebut dihadiri Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil, Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul Lapawesean Tenri Guling, serta dari jajaran TNI dan tokoh masyarakat setempat.

Baca juga: Gubernur Riau: Banyak Warga yang Mau Divaksin, tapi Stok Vaksin Terbatas...

Antisipasi gelombang ketiga Covid-19

Dalam konferensi pers di Kepulauan Meranti, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menyampaikan, tujuan dibuatnya aplikasi BSR adalah menangani wabah Covid-19  dengan menggunakan teknologi.

"Tujuan aplikasi ini adalah untuk mengantisipasi lonjakan gelombang ketiga penyebaran virus corona dengan mengutamakan pergerakan para petugas tracing di lapangan," kata Agung kepada Kompas.com, Rabu.

Agung mengungkapkan, aplikasi BSR juga bertujuan untuk memastikan masyarakat di Riau yang terkonfirmasi Covid-19 dapat tertangani dengan optimal.

Mulai dari validasi data, verifikasi, pemberian obat hingga evakuasi pasien Covid-19 ke rumah sakit dan tempat isolasi terpusat.

Baca juga: Dinkes Sebut Penggunaan BOR Non-ICU di Riau Tinggal 5 Persen

Semuanya ditangani maksimal dan mendetail, agar Covid-19 tidak menular luas terutama pada klaster keluarga yang menjadi kontak erat.

"Ini juga salah satunya agar memudahkan kita semua menjalankan tugas, mencegah penularan Covid-19 pada saudara-saudara kita," kata Agung.

"Warning gelombang ketiga penyebaran Covid-19 yang kita harap dapat dicegah di Riau, selain dengan percepatan vaksinasi yang terus berjalan."

"Dengan aplikasi BSR, petugas yang melakukan tracing dapat lebih mudah dalam memverifikasi, sehingga lebih valid," ungkap Agung yang juga mantan Direktur Cyber Bareskrim Mabes Polri itu.

Baca juga: BNN Tangkap PNS di Riau Penjual Narkoba Prangko, Transaksi Pakai Bitcoin

 

Bantu 1.800 personel tracer

Agung menegaskan, aplikasi BSR merupakan wujud dari kerja keras serta sebagai bukti bahwa negara hadir untuk masyarakat dalam pencegahan dan penanganan Covid-19.

Ia menginginkan angka kematian di Riau akibat terpapar corona bisa ditekan, dan masyarakat mendapat pelayanan kesehatan optimal melalui aplikasi tersebut.

"Boleh ada pandemi, tapi jangan sampai ada kasus kematian," ujar Agung.

Selain di Kabupaten Kepulauan Meranti, sebut Agung, aplikasi BSR juga telah difungsikan diseluruh kabupaten dan kota melalui jajaran Polres.

"Petugas tracer kita dari anggota kepolisian di Riau sebanyak 1.800 personel. Dengan demikian, kita berharap aplikasi ini berkontribusi besar menekan angka penularan Covid-19," kata Agung.

Sistem kerja aplikasi BSR

Lebih lanjut, Agung memaparkan bahwa sistem kerja aplikasi BSR adalah informasi yang terintegrasi, dengan memproses data dari pusat terhadap masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Warga Riau yang terpapar Covid-19 kemudian ditindaklanjuti oleh petugas (Tracer) di wilayahnya masing-masing untuk memvalidasi data dari aplikasi BSR.

Petugas kemudian melaporkan kembali menggunakan aplikasi itu secara detail, mengenai penindakan yang sudah dilakukan.

Melalui laporan itu pula tindakan lanjutan bisa diambil bersama petugas medis, agar penanganan terhadap orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 jadi optimal.

Agung menyebutkan, petugas tracer akan diberikan uang intensif yang bersumber dari anggara Mabes Polri melalui Polda Riau.

"Tracer kita berikan insentif. Jumlahnya nanti tergantung dari setiap orang yang ditindak lanjuti para tracer. Bahkan kompensasi ini diterima langsung ke tangan mereka, yang juga disalurkan melalui aplikasi BSR," sebut Agung.

Sementara itu, Agung mengatakan, evaluasi akan terus dilakukan dalam penerapan aplikasi BSR ini, agar lebih optimal lagi pengoperasiannya.

"Kita akan lihat dan mungkin melakukan evaluasi, mana yang perlu ditingkatkan. Kami harap dengan aplikasi ini dapat membantu meringankan tugas dalam penanganan Covid-19 diseluruh wilayah yang ada di Riau," ujar Agung.

Sambutan Bupati Meranti

Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil menyambut baik inovasi Kapolda Riau itu.

Menurutnya, dengan teknologi yang terintegrasi akan mempermudah penanganan yang dilakukan petugas di lapangan.

Selain itu, juga akan memaksimalkan koordinasi anggota Polri dan tenaga kesehatan.

"Ini merupakan inovasi teknologi yang sangat mantap dalam menangani pandemi Covid-19," kata Adil kepada wartawan, Rabu.

"Semoga aplikasi ini bisa memudahkan koordinasi seluruh anggota Polri dengan tenaga kesehatan, sehingga dapat menangani dan memutus penyebaran Covid-19 di Kepulauan Meranti," pungkas Adil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Regional
Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Regional
Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Regional
10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

Regional
1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

Regional
Menyalakan 'Flare' Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Menyalakan "Flare" Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Regional
Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Regional
Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi 'Online' Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi "Online" Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Regional
Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Regional
Belum Ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Belum Ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Regional
Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Regional
Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Regional
'May Day', Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

"May Day", Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

Regional
Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com