Yuliyanto pun berharap penerapan protokol kesehatan di sekolah jangan hanya dijadikan seremony semata. Namun, harus benar-benar diterapkan.
"Penghentian PTM sementara hanya untuk yang ada kasus Covid-19. Dengan adanya kasus ini, penerapan protokol kesehatan jangan hanya seremony semata, semua harus diperiksa dengan seksama, kalau memang ada yang sakit harus tegas disampaikan untuk tidak berangkat sekolah. Screnning awal dari rumah dan orangtua, kemudian pihak sekolah harus tegas," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga Yuni Ambarwati mengatakan, apabila ada siswa yang terkonfimarsi positif Covid-19, maka sekolah itu harus ditutup karena keselamatan siswa adalah hal yang utama.
"Sekolah yang ada siswa terpapar Covid-19 langsung ditutup agar kasus tidak meluas," ungkapnya.
Baca juga: Enam Siswa Positif Covid-19, PTM 1 Sekolah di Salatiga Dihentikan Sementara
Terkait dengan penambahan jam belajar siswa di Salatiga, kata Yuni, masih akan dievaluasi terlebih dahulu oleh pihaknya.
Selain itu, pihaknya juga masih menunggu izin dari Satgas Covid-19.
"Kita menunggu izin dari Satgas Covid-19, tidak akan tergesa-gesa karena banyak yang harus dipertimbangkan," ujarnya.
Baca juga: 25 Murid SMP Positif Covid-19, Dinkes Kota Tangerang: Orangtua Harus Perhatikan Prokes di Rumah
(Penulis : Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana | Editor : I Kadek Wira Aditya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.