PONTIANAK, KOMPAS.com - Sejumlah bangunan untuk karantina bagi pekerja migran Indonesia (PMI) yang melintasi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Kabupaten Sambas dan PLBN Entikong, Kabupaten Sanggau, penuh.
Hal ini dikarenakan ramainya PMI yang bekerja di Serawak, Malaysia, kembali ke Indonesia.
"Fasilitas karantina di PLBN Aruk dan Entikong membeludak," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson kepada wartawan, Jumat (1/10/2021).
Baca juga: 245 Pekerja Migran Indonesia Kembali dari Malaysia lewat Entikong, Dikarantina 5 Hari
Keadaan itu membuat Pemprov Kalbar memutuskan membawa sebagian PMI tersebut untuk dikarantina di Kota Pontianak.
"Tadi malam Satgas Khusus Penanganan Covid-19 Perbatasan sudah mengirimkan bus untuk menjemput PMI lalu kemudian karantina di Kota Pontianak," ujar Harisson.
Menurut Harisson, kebijakan untuk tetap mengkarantina PMI di perbatasan selama delapan hari tidak efektif.
Pasalnya, tempat karantina itu dianggap tidak punya fasilitas yang memadai.
"(Kebijakan) Itu sempat jalan satu minggu, PMI dikarantina di sana. Setelah kunjungan kerja Pak Menhub di Kalbar, PMI diperintahkan untuk dikarantina di Entikong dan Aruk, lalu terjadi penumpukan," ucap Harisson.
Baca juga: 2 Warga Sulsel yang Lolos dari Hukuman Mati di Malaysia Dipulangkan via Entikong
Harisson memastikan, selama ini petugas di perbatasan menerapkan prosedur ketat dalam penanganan PMI.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.