Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Karantina di PLBN Aruk dan Entikong Penuh, Sebagian PMI Dibawa ke Pontianak

Kompas.com - 01/10/2021, 17:51 WIB
Hendra Cipta,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Sejumlah bangunan untuk karantina bagi pekerja migran Indonesia (PMI) yang melintasi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Kabupaten Sambas dan PLBN Entikong, Kabupaten Sanggau, penuh.

Hal ini dikarenakan ramainya PMI yang bekerja di Serawak, Malaysia, kembali ke Indonesia.

"Fasilitas karantina di PLBN Aruk dan Entikong membeludak," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson kepada wartawan, Jumat (1/10/2021).

Baca juga: 245 Pekerja Migran Indonesia Kembali dari Malaysia lewat Entikong, Dikarantina 5 Hari

Keadaan itu membuat Pemprov Kalbar memutuskan membawa sebagian PMI tersebut untuk dikarantina di Kota Pontianak.

"Tadi malam Satgas Khusus Penanganan Covid-19 Perbatasan sudah mengirimkan bus untuk menjemput PMI lalu kemudian karantina di Kota Pontianak," ujar Harisson.

Menurut Harisson, kebijakan untuk tetap mengkarantina PMI di perbatasan selama delapan hari tidak efektif.

Pasalnya, tempat karantina itu dianggap tidak punya fasilitas yang memadai.

"(Kebijakan) Itu sempat jalan satu minggu, PMI dikarantina di sana. Setelah kunjungan kerja Pak Menhub di Kalbar, PMI diperintahkan untuk dikarantina di Entikong dan Aruk, lalu terjadi penumpukan," ucap Harisson.

Baca juga: 2 Warga Sulsel yang Lolos dari Hukuman Mati di Malaysia Dipulangkan via Entikong

Harisson memastikan, selama ini petugas di perbatasan menerapkan prosedur ketat dalam penanganan PMI.

Setiap PMI yang hendak masuk melalui PLBN berdasarkan prosedur yang ditetapkan Satgas Covid-19, wajib menunjukkan surat keterangan PCR negatif Covid-19 dari Malaysia.

Orang yang mengantongi surat keterangan hasil pemeriksaan PCR dengan hasil negatif bakal kembali diperiksa.

Jika hasil pemeriksaan ulang ternyata menunjukkan orang itu positif Covid-19, maka akan diisolasi.

"Lalu yang negatif dibawa ke Kota Pontianak untuk dilakukan karantina lagi selama delapan hari," ucap Harisson.

Baca juga: Kasus Dugaan Pemerkosaan oleh Kepala Imigrasi Entikong Menggantung, Polisi: Masih Mencari Bukti

Bahkan, lanjut Harisson, setelah delapan hari menjalani karantina, PMI kembali dilakukan pemeriksaan PCR.

PMI baru diperboleh pulang setelah jika hasil pemeriksaan terakhirnya menunjukkan negatif Covid-19.

"Prosedur itulah yang selama ini dilakukan di bawah komando Panglima Kodam XII Tanjungpura selaku Kasatgas Khusus Penanganan Covid-19 Perbatasan" tutup Harisson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com