BLITAR, KOMPAS.com - Wali Kota Blitar Santoso berharap rencana sejumlah proyek di wilayahnya yang masuk daftar proyek strategis nasional (PSN) dapat segera terealisasi.
Santoso bahkan menyampaikan harapan tersebut secara langsung kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat berkunjung ke Kota Blitar, Jumat (1/10/2021).
"Ini kita sampaikan pada Beliau mudah-mudahan nanti juga bisa dibantu rencana membangun Museum PETA Supriyadi dan yang lainnya agar bisa segara terwujud," kata Santoso kepada wartawan.
Baca juga: Ziarah ke Makam Bung Karno, Menteri PPN: Kita Tidak Hanya Perlu Kenyang, tapi Juga Perlu Mimpi
Santoso mengatakan, pihak Pemerintah Kota Blitar sudah menyampaikan dokumen-dokumen proyek strategis nasional yang ada di Kota Blitar, termasuk Museum PETA Supriyadi kepada Kementerian PPN.
Selain itu, ujarnya, juga rencana pembangunan Diorama Perjuangan Bung Karno di kompleks rumah keluarga Bung Karno di Istana Gebang, serta pembangunan Kampung Kreatif.
Ketiga proyek tersebut merupakan proyek pengembangan destinasi wisata dalam paket proyek strategis nasional pengembangan kawasan Selingkar Wilis, yaitu pembangunan infrastruktur di wilayah di sekitar Gunung Wilis.
"Harapannya kita segera diundang ke Jakarta untuk mempresentasikan pembangunannya," kata Santoso.
Menurut Santoso, Pemkot Blitar sudah mempersiapkan diri sesuai kewenangannya untuk merealisasikan proyek-proyek tersebut.
Untuk pembangunan Museum PETA Supriyadi, jelasnya, pihaknya sudah mengosongkan bangunan SMPN 3 Kota Blitar. Di lokasi itulah museum rencananya akan dibangun.
Ketiga proyek senilai sekitar Rp 66 miliar tersebut, sebelumnya ditargetkan selesai tahun 2024.
Namun, pandemi Covid-19 telah membuat realisasi proyek hingga kini belum jelas.
Baca juga: Peternak Duga karena Jokowi, Harga Telur di Blitar Merangkak Naik ke Rp 16.000 Per Kg
Adapun, Supriyadi adalah salah satu tokoh pahlawan nasional asal Blitar.
Berpangkat Sudanco, Supriyadi bersama pasukan kecilnya di PETA (Pembela Tanah Air) melakukan serangan bersenjata pada pasukan Jepang di Kota Blitar pada 14 Februari 1945.
Serangan itu dinilai mampu menggerakkan semangat juang Bangsa Indonesia untuk segera membebaskan diri dari kekuasaan militer Jepang.
Sejarawan menilai apa yang dilakukan Supriyadi menjadi tonggak penting menuju Proklamasi Kemerdekaan 6 bulan kemudian pada 17 Agustus 1945.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.