Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manusia Silver Semakin Marak di Semarang, 300 Orang Terjaring Razia Selama Pandemi

Kompas.com - 30/09/2021, 22:39 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Fenomena manusia silver semakin marak di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Baru-baru ini kemunculan manusia silver yang ternyata seorang pensiunan polisi sempat menyita perhatian publik.

Berdasarkan data dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang, dalam setahun belakangan tercatat telah terjaring 300 manusia silver yang mengemis di jalan protokol.

Baca juga: Berkaca Kasus Agus Si Manusia Silver, Pengamat: Gaya Hidup Anggota Polri Harus Berubah

Jumlah tersebut kian bertambah semenjak pandemi Covid-19 merebak.

Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto mengatakan, hampir sebagian besar manusia silver yang terjaring razia berasal dari luar kota.

Menurutnya, pendapatan harian dengan menjadi manusia silver memang cukup tinggi.

"Sehari mereka bisa dapat banyak sekitar Rp 100 ribu," ujar Fajar kepada wartawan, Kamis (30/9/2021).

Pihaknya tidak akan tebang pilih saat melakukan penertiban terhadap manusia silver, anak jalanan, gelandangan maupun pengemis.

Sebab, aturan tersebut sudah tertuang dalam Perda Nomor 5 Tahun 2014 tentang penanganan anak jalanan, gelandangan, dan pengemis di Kota Semarang.

Baca juga: Terimpit Utang Rp 150 Juta, Alasan Mantan Polisi di Semarang Jadi Manusia Silver

Tak jarang, pihaknya juga beberapa kali menemukan manusia silver yang merupakan pensiunan.

"Namun kami tegaskan kami tidak tebang pilih," tegas Fajar.

Ia menyebut manusia silver kerap mangkal di beberapa titik di Kota Semarang yakni di Jrakah, Krapyak, Kaligarang, Kota Lama, dan Banyumanik.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk menyiapkan tempat rehabilitasi bagi mereka.

"Semarang ini kota bersih se-Asia Tenggara.  Penindakan perda kami lakukan dengan tegas namun humanis. Sayangnya, belum adanya tempat singgah, banyak dari mereka kembali lagi ke jalan. Itu yang kami akan koordinasikan dengan Dinas Sosial," kata Fajar.

Baca juga: Cerita Agus, Pensiunan Polisi yang Terjaring Razia Saat Jadi Manusia Silver

Fajar mengimbau masyarakat agar tak memberikan sumbangan kepada manusia silver.

Sebab, masyarakat yang memberikan uang maupun barang kepada mereka dapat dikenakan sanksi pindana maupun denda.

Dalam Perda juga melarang ekspoitasi orang untuk meminta-minta di lampu lalu lintas.

"Karena sudah diatur dalam Perda jadi tidak usah dikasih. Keberadaan mereka juga merusak wajah kota," ucap Fajar.

Baca juga: Sosok Agus, Pensiunan Polisi yang Mengemis Jadi Manusia Silver, Dulu Dinas di Poslantas dan Berpangkat Aipda

Selama ini pihaknya sudah melakukan pembinaan terhadap PGOT termasuk manusia silver yang terjaring razia.

Mereka di bawa ke Mako Satpol PP Kota Semarang untuk menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi turun ke jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com