Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ke-44 Pembunuhan Ibu Anak di Subang, Misteri Belum Juga Terungkap, Polisi: Kejahatannya Luar Biasa dan Terencana

Kompas.com - 30/09/2021, 14:25 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Polisi mengaku mengalami kendalam mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak, pemberitaan simpang siur disebut menjadi salah satu penyebab.

Sejumlah barang bukti, ceceran darah, kamera pengawas hingga sidik jari dan hasil lab forensik telah didapatkan polisi.

Bahkan sejumlah saksi kembali dimintai keterangan untuk kesekian kalinya, pengerucutan pun sudah mulai dilakukan.

Namun hampir dua bulan kasus tersebut bergulir sejak Rabu (18/8/2021) lalu, pengungkapan kasus belum rampung hingga saat ini.

Baca juga: Polisi Ungkap Kendala Pengungkapan Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Disinggung apakah kasus pembunuhan ini sudah mengarah ke pelaku, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Komisaris Besar Polisi Erdi A Chaniago mengatakan bahwa pihaknya enggan untuk berandai-andai, yang pasti polisi masih bekerja secara profesional mengungkap kasus tersebut.

Baca juga: Fakta-fakta Eksklusif Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

"Insya Allah, saya tidak bisa berandai-andai mengarah atau tidaknya. Tetapi, selama ini tetap akan kita uapayakan mencari menemukan tersangka. Karena ini merupakan suatu kejahatan yang memang luar biasa yang kemungkinan terencana kita akan tetap mencoba fokus dalam rangkaian penyelidikan," ucap Erdi di Mapolresta Bandung, Kamis (30/9/2021).

Baca juga: Kekecewaan Yoris, Anak Korban Pembunuhan Subang, Kami Semua Tahlilan Mendoakan Mama dan Adik, Papa Malah Main Golf...

Awak media kembali menanyakan apakah pelaku merupakan pelaku profesional dalam pembunuhan? Erdi mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui hal tersebut.

"Itu belum tahu. Kita berusaha penyelidikan mengungkap kasus," ucapnya.

Awak media kembali bertanya menegaskan apakah pelaku ini pembunuh bayaran, namun Erdi menjawab bahwa dirinya belum mengetahui hal itu.

"Belum belum tahu," kata Erdi.

Baca juga: Yosef dan Istri Muda Tak Lagi Berkomunikasi Setelah Jasad Ibu dan Anak Korban Pembunuhan di Subang Ditemukan

Polisi periksa saksi dengan alat tes kebohongan

Sejumlah saksi kembali dimintai keterangan kesekian kalinya, bahkan polisi proses pemeriksaan saksi ini dilakukan dengan menggunakan alat tes kebohongan.

Disinggung hasilnya, Erdi enggan mengungkapkan hasilnya, pasalnya hal itu merupakan ranah penyidik.

"Itu masalah kebohongan itu konsumsi penyidik. Kita tidak bisa sampaikan," ucapnya.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Yosef Diperiksa untuk Ke-12 Kalinya

 

Diberitakan sebelumnya, dugaan pembunuhan Tuti (55) dan anaknya Amelia Mustika Ratu (23) di Subang terungkap dari laporan suami korban yang melihat kondisi tak wajar di kediamannya.

Suami melihat ceceran darah lantai rumahnya sampai ke arah mobil itu.

Ia kemudian menelusuri ceceran tersebut hingga ke mobil dan menemukan anak dan istrinya yang sudah tak bernyawa di dalam bagasi mobil Alphard.

Kaget dengan kondisi tersebut, ia kemudian melaporkannya ke kepolisian setempat.

Polisi kemudian ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan olah TKP, menyelidiki dugaan pembunuhan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com