Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

290 Tempat Wisata di Jateng Sudah Buka, Rata-rata di Daerah PPKM Level 2

Kompas.com - 28/09/2021, 08:37 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah menyebutkan, sebanyak 290 dari 690 destinasi wisata di kabupaten/kota di Jawa Tengah telah kembali dibuka.

Kepala Disporapar Jawa Tengah Sinung Nugroho Rachmadi mengatakan, seluruh destinasi yang sudah buka berada di daerah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2.

Sedangkan destinasi yang berada di daerah dengan PPKM Level 3 disarankan untuk simulasi pembukaan terlebih dahulu.

“Dari dari 690, sudah 290 destinasi wisata yang melaporkan sudah buka kembali. Destinasi yang lainnya masih menunggu kondisi," kata Sinung di Balkondes Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Senin (27/9/2021).

Baca juga: Capaian Vaksin Baru 55 Persen, Pemkab Wonogiri Larang Tempat Wisata Dibuka

Sinung melanjutkan, tempat wisata di daerah PPKM Level 2 hanya boleh buka sebagian dari kapasitas pengunjung.

Dalam sepekan sekali destinasi harus ditutup untuk pembersihan dan evaluasi pelaksanaan.

Sedangkan untuk di daerah PPKM Level 3 harus simulasi pembukaan, selanjutnya buka sekali dalam sepekan terlebih dahulu sampai keadaan membaik sehingga bisa ditambah waktu pembukaanya.

“Dalam satu wilayah ada yang belum buka atau yang sudah buka baru sebagian. Ini artinya, (destinasi) ini boleh, ini tidak boleh, tapi supaya menjadi pelajaran. Apakah yang sudah buka itu dapat terkendali dan terkontrol," papar Sinung.

Menurut Sinung, hal penting dalam pembukaan destinasi wisata ini adalah evaluasi dan ketentuan pembatasan lainnya agar tidak terjadi euforia masyarakat.

Sementara itu, Hari Pariwisata Dunia 2021 yang diperingati setiap 27 September, menurut Sinung menjadi momentum untuk insterospeksi sekaligus menandai kebangkitan pariwisata secara perlahan, namun pasti.

"Kalau dalam Bahasa Jawa dikenal istilah alon-alon waton kelakon. Artinya kelakon itu adalah sebuah kesadaran bahwa kita tetap mematuhi protokol kesehatan dan kesadaran terhadap kondisi pandemi lingkungan yang ada," katanya.

Baca juga: Hari Pertama Ganjil Genap di Kawasan Sanur, Warga: Hanya Buat Tempat Wisata Sepi

"Jangan sampai kemudian dibukanya perlahan dan bertahap itu membuat kita menjadi lupa lalu kemudian lepas kendali,” lanjut Sinung.

Dia berharap, kebangkitan ini menandai atau menyikapi kondisi yang ada dengan kedisiplinan protokol kesehatan secara ketat, yakni pembatasan dalam jam operasional dan pembatasan jumlah pengunjung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com