PALEMBANG, KOMPAS.com - Palembang adalah kota tertua di Indonesia.
Selain beragam jenis kuliner yang menggoda, Palembang juga memiliki banyak tempat wisata yang bisa menjadi tempat berlibur maupun bersantai bersama keluarga.
Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak (BKB) mungkin sudah sering dikunjungi.
Berikut 4 tempat wisata yang bisa jadi pilihan saat berkunjung ke Palembang:
1. Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu
Meski menjadi salah satu kota yang berkembang, Palembang ternyata tak seluruhnya dipenuhi gedung-gedung tinggi ataupun mal.
Di sini terdapat hutan di tengah kota yang menjadi favorit para pendatang ketika berkunjung.
Hutan wisata itu bernama Punti Kayu, yang terletak di Jalan Kolonel Haji Burlian, Kilometer 7, Kecamatan Sukarami, Palembang.
Baca juga: Berkunjung ke Kedai Wak Din, Mencicipi Sate Cucuk Manis Khas Palembang Cita Rasa Turun-Temurun
Punti Kayu memiliki banyak jenis satwa dilindungi yang dapat dilihat.
Apabila bosan melihat satwa, di sini juga terdapat mobil jeep yang dapat membawa pengunjung berkeliling Punti Kayu untuk menikmati sensasi petualangan hutan di tengah kota.
2. Pasar Baba Boentjit
Selain wisata alam, Palembang juga memiliki destinasi tempat bersejarah.
Pasar Baba Boentjit yang ada di Lorong Saudagar Yucing, Kelurahan 3-4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, salah satunya.
Di sini juga terdapat satu bangunan rumah peninggalan salah seorang pengusaha terkenal keturunan Palembang bernama Baba Ong Boen Tjit.
Baca juga: Pempek, Larangan Ikan Belida, dan Negosiasi Mempertahankan Cita Rasa Khas Palembang
Selain itu, terdapat lokasi untuk menikmati makanan khas Palembang, yakni pempek ataupun kuliner lainnya yang dijual di Pasar Baba Boentjit.
3. Pulau Kemaro
Walaupun tidak memiliki laut, Palembang ternyata memiliki pulau di dalam kota.
Pulau itu terletak di pesisir Sungai Musi.
Untuk berkunjung ke sini, para wisatawan bisa menaiki perahu kecil atau getek dari kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) maupun pabrik PT Pusri.
Terdapat banyak bangunan bernuansa Tionghoa, berupa pagoda, serta patung-patung Buddha.
Menurut kisah yang ada, Tan Bun An meninggal setelah melompat ke Sungai Musi, karena hendak mengambil guci berisi harta berupa emas untuk melamar Siti Fatimah.
Baca juga: Asal Usul Pulau Kemaro, Kisah Legenda Cinta Siti Fatimah dengan Putra Raja Tionghoa
Setelah Tan Bun An tak kembali muncul, Siti Fatimah akhirnya ikut melompat dan keduanya meninggal bersama.
Pada perayaan Cap Go Meh atau Imlek, Pulau Kemaro juga selalu dipenuhi wisatawan lokal hingga mancanegara untuk berziarah ke makam Tan Bun An.