Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM di Ambon Sudah Level 2 tetapi PTM Belum Diterapkan, Ini Penjelasan Dinas Pendidikan

Kompas.com - 27/09/2021, 18:01 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Ambon belum menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Padahal, Kota Abon telah menyandang status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 dan zona kuning penyebaran Covid-19.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Ambon, Jhon F Sanders mengaku telah menyiapkan program pembelajaran tatap muka. 

Namun, kebijakan itu belum diterapkan karena beberapa pertimbangan.

“Kita sementara menyiapkan pembelajaran tatap muka tetapi ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi bagi setiap satuan pendidikan atau sekolah,” kata Jhon kepada Kompas.com via telepon seluler, Senin (27/9/2021).

Baca juga: Wali Kota Ambon: kalau Ada yang 80 Persen Siswanya Belum Divaksin, Saya Tak Izinkan Sekolah Itu Tatap Muka

Pemkot Ambon belum mau terburu-buru menerapkan PTM karena tidak ingin munculnya klaster sekolah. Menurutnya, ditemukannya klaster sekolah di sejumlah daerah yang menerapkan PTM patut menjadi bahan evaluasi.

“Bayangkan ribuan siswa di Surabaya dan Sidoarjo itu terpapar corona saat PTM apakah dia (siswa) tertular saat di sekolah atau dia bawa itu dari rumah, sehingga ini menjadi perhatian untuk anak-anak kita,” ungkapnya.

Jhon mengakui Wali Kota Ambon telah memberikan sinyal penerapan PTM dalam waktu dekat. Namun, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sekolah sebelum menggelar PTM.

Di antaranya, 80 persen siswa di setiap sekolah harus mengikuti vaksinasi Covid-19 sesuai anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia.

“Kedua guru-guru juga harus sudah vaksinasi,” ujarnya.

 

Sekolah yang ingin menerapkan PTM juga harus memiliki tim Covid-19. Mereka juga harus menerapkan protokol kesehatan ketat dan menyediakan sarana pendukung seperti tempat cuci tangan bagi siswa.

“Sekolah harus memiliki tim Covid-19, seluruh prokes sarana prasarana kesehatan di sekolah harus tersedia, tempat cuci tangan, air mengalir itu harus menjadi prioritas sehingga satu sekolah layak bisa melakukan PTM terbatas,” ujarnya.

Ia menambahkan, saat ini belum ada sekolah di Ambon yang memenuhi kriteria tersebut.

Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Melandai, 4 Rumah Sakit Darurat di Ambon Ditutup

“Belum ada sekolah yang siswanya sudah 80 persen terima vaksin, ada yang sudah diatas 50 dan 60 persen," kata dia.

Jika sejumlah persyaratan itu telah dipenuhi, sekolah bisa menerapkan belajar tatap muka dengan peserta 25 persen dari jumlah siswa di sekolah.

"Kalau berjalan baik kita naikkan, jadi kita harus hati-hati dalam mengambil kebijakan jangan ambil risiko terburuk jangan sampai sesuatu terjadi masalah baru, intinya komandonya itu ada di Wali Kota,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com