MEDAN, KOMPAS.com - Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun di Tanjungbalai, Sumatera Utara, berinsial ARY memiliki kebiasaan yang tak lazim.
Tak seperti anak pada umumnya, bocah ini memakan pecahan beling, keramik, paku, hingga meminum bensin.
Hal ini membuat orangtua ARY kewalahan menghadapi kebiasaan anaknya tersebut. Berbagai cara sudah dilakukan agar ARY kembali normal, tapi belum ada satu pun yang berhasil.
Ibu kandung ARY, Uci Rubi Atmaja (36), warga Jalan Mesjid, Kelurahan Sei Rantau, Kecamatan Datuk Bandar, Tanjung Balai, mengatakan, dia tidak mengetahui pasti penyebab anaknya suka menelan hal-hal yang tak lazim itu.
"Kalau dibilang kami kurang jajan atau kurang makan, alhamdulillah masih terpenuhi. Walaupun hidup kadang ada kadang enggak ya kan. Hanya saja memang anak ini kayak ada kelainan. Dari umur satu tahun mau makan pecahan beling, keramik," kata Uci, saat dihubungi melalui telepon, Jumat (24/9/2021).
Uci mengetahui pertama kali keanehan ARY saat bocah tersebut masih berumur setahun.
Saat itu Uci menemukan paku yang keluar saat anaknya buang air besar. Kemungkinan, paku itu diambil tanpa sepengetahuan Uci dan dimakan.
"Pas di umur setahun dia jalan-jalan kan, nampaknya di jalan paku, diambilnya. Kadang kita kan kurang teliti, sambil bawa anak jalan dia ambil tanpa sepengetahuan kita, disimpannya, terus dimakannya. Saya pun tahunya pas dia buang air," ujar Uci.
Uci benar-benar menyadari kejanggalan perilaku ARY saat bocah itu berusia enam tahun.
Saat itu, ada seseorang yang mengatakan bahwa anaknya gemar menghirup bau bensin di sepeda motor.
Awalnya, Uci tidak percaya. Namun, kemudian dia menemukan bahwa mulut anaknya sering beraroma bensin.
"Satu hari pernah saya ikuti pas kebetulan saya tidak kerja. Saya ajak jajan enggak mau, minta duit aja. Tapi rupanya bukan beli jajan, malah dia beli bensin. Mulanya saya biarin aja. Habis itu dia cari tempat tersembunyi, duduk, terus meminumnya. Dari situ lah saya ambil, saya buang, dari situ lah saya tidak kasih dia minum besin itu," kata Uci.
Kebiasaan ARY meminum bensin menuai petaka. Kaki ARY terbakar karena bensin yang dibawanya.
Uci mengatakan, karena mengetaui anaknya punya kebiasaan buruk, dia menyuruh ARY tetap di dalam rumah dan mengunci pintu.