Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bocah 10 Tahun Minum Bensin Selama 5 Tahun, di Usia Setahun Makan Paku dan Pecahan Beling

Kompas.com - 25/09/2021, 06:02 WIB
Dewantoro,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

 

Uci kemudian mencuci piring, memasak, dan ke kamar mandi.

Tanpa sepengetahuannya ARY meninggalkan rumah sambil membawa bensin.

Teman-temannya membully ARY dan bocah itu disuruh meminum air kotor.

Bensin yang dipegang dirampas lalu disiramkan oleh teman-temannya ke badan ARY. Mereka kemudian menyulut api yang mengakibatkan paha hingga betis kiri bocah itu terbakar.

 

"Waktu itu ada kejadian dia dibakar teman sendiri. Saya mau ke kamar mandi, dia rupanya keluar dari jendela, main-main sama teman-temannya. Di situ lah kejadian dia dibakar," ucap Uci.

Akibat luka bakar itu, di bagian kaki yang terluka sempat lengket sehingga membuat  ARY sulit berjalan.

Setelah insiden itu, ARY sempat lama tidak meminum bensin.

"Sesudah dia bisa jalan, bisa keluar, di situ dia balik lagi 'menggila'. Selama dua tahun lebih ini lah saya bilang, makin tidak bisa teratasi. Kalau dilarang marah, banting-banting, lempar-lempar. Jadi saya pun sudah bingung, apalah obat kecanduan anak ini," kata dia. 

Upaya sembuhkan ARY

Beberapa waktu lalu, ARY dibawa oleh personel TNI AL ke Lanal Tanjungbalai untuk diobati.

Informasi yang diketahui Uci, pihak Lanal Tanjungbalai sedang mencari psikiater untuk anaknya.

Menurutnya, saat ini yang menjadi kebiasaan anaknya hanyalah meminum bensin. ARY Tidak lagi memakan beling, keramik, ataupun paku.

"Sudah lima tahun terakhir saya ketahui dia minum bensin. Cuma saja menggilanya dua tahun ini. Sesudah dia bangkit dari terbakar itu, dia makin 'menggila' bukan trauma dari kakinya terbakar," ujar Uci. 

Tak mau sekolah

Uci mengatakan, ARY tidak pernah mau bersekolah. Bocah ini sempat dimasukkan ke PAUD, tapi hanya bertahan empat bulan karena benar-benar tidak mau belahar di sekolah.

Padahal, jika di rumah, anaknya mau belajar. Di sekolah, guru ARY sering kewalahan mengajaknya masuk untuk belajar. 

Hal yang dilakukan ARY di sekolah adalah memperhatikan sepeda motor gurunya.

Guru sudah membujuk ARY dengan berbagai cara, mulai dari yang halus sampai yang kasar. Namun, ARY tetap bergeming.

"Dibujuk enggak mau, dikasari enggak mau juga. Serba salah anak ini, susah," kata dia.

Beli bensin atau ambil dari sepeda motor

Untuk mendapatkan bensin, ARY melakukan berbagai cara. Jika punya uang, ARY akan membeli bensin kemudian meminumnya di tempat yang dia rasa aman dan nyaman.

Kadang bensin tidak langsung dihabiskan. Cairan itu disimpan untuk diminum nanti.

Beberapa orang penjual bensin di sekitar rumah ARY tidak lagi memberikan ARY bensin karena sudah mengetahui kebiasaanya. 

"Tapi kan enggak semua orang tahu kebiasaannya. Kadang dia juga bilang beli untuk kereta (sepeda motor) ayahnya, jadi dikasihkan lah. Dan saat membeli pun, dia curi-curi kesempatan pas kita lengah, lari aja itu dari rumah," kata Uci.

Begitupun ketika tidak punya uang untuk membeli bensin. ARY nekat mengambil dari sepeda motor.

Dia mengaku heran bagaimana anaknya mengetahui cara mencabut selang minyak sepeda motor tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Regional
Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com