Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku UMKM Terdampak Covid-19 di Jabar Bisa Dapat Bantuan Gerobak hingga Modal Usaha, Berikut Caranya

Kompas.com - 22/09/2021, 10:06 WIB
Reni Susanti,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Rumah Zakat memberikan bantuan UMKM kepada warga terdampak Covid-19 di Jawa Barat (Jabar).

Jenis bantuan ini beragam mulai dari gerobak wakaf, investasi, modal usaha, hingga pendampingan.

“Upaya pemulihan ekonomi ini merupakan rangkaian program respon Covid-19 yang diinisiasi sebagai program jangka panjang. Di antaranya padat karya produktif, bantuan UMKM, serta petani berdaya," ujar CEO Rumah Zakat Nur Efendi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/9/2021).

Baca juga: Dibantu TNi Polri, 350 UMKM Jabar Lakukan Transformasi Digital

Nur mengatakan, berbagai jenis bantuan tersebut bertujuan untuk membantu para pelaku UMKM untuk bangkit.

Adapun untuk program Gerobak Wakaf, hari ini baru disalurkan sebanyak 24 bantuan. Pihaknya saat ini masih memproduksi gerobak.

Ia menargetkan ada 10.000 pelaku UMKM dari Aceh hingga Papua yang dapat dibantu.

Baca juga: Kiprah Ani, Seorang Ibu yang Sukses Jadi Fotografer Produk UMKM

Chief Waqaf Officer Rumah Zakat Soleh Hidayat menjelaskan, bagi warga terdampak Covid-19 yang membutuhkan bantuan UMKM Rumah Zakat dapat mengikuti secara mudah.

Warga dapat mengakses call center Rumah Zakat di 08041001000 atau rumahzakat.org. Dalam situs web tersebut ada beragam informasi yang dibutuhkan.

"Tinggal menghubungi call center nanti langsung disambungkan ke (tim) kami. Syaratnya hanya warga terdampak Covid-19. Apakah korban PHK atau pelaku UMKM yang terdampak," ucap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com