Titik terparah banjir
Upaya perbaikan pengelolaan drainase di sekitar area proyek KCJB, lanjut Mirza, dilakukan sampe ke level normalisasi sungai seperti yang dilakukan di Bekasi.
“Di Bekasi, secara berkala PT KCIC melalui konsorsium kontraktor melakukan pembersihan sungai karena banyak sampah yang menyumbat aliran sungai. Pembersihan dilakukan secara berkala. Sekali pengangkutan bisa 100-150 truk,” tegasnya.
Salah satu area dengan potensi banjir cukup tinggi menurut Mirza adalah pada titik DK 110+800 – DK 111+600 yang berada di Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.
Pada lokasi tersebut akan dibuat saluran crossing air sementara yang mengarah ke hilir untuk mengantisipasi terjadinya banjir.
Pada cross drain di KM 4+500 (Bacthing Plant Baros) yang sebelumnya tertutup lumpur dan sampah, sudah dilakukan pembersihan.
Sebagian air yang menggenang pun sudah dialirkan melalui side ditch pasangan batu dengan dimensi yang mengecil ke arah KM4+600.
Di samping itu, Mirza menjabarkan bahwa pihaknya sudah dan akan terus melakukan perbaikan terhadap akses warga yang rusak akibat banjir yang terjadi sebelumnya, terutama banjir yang terjadi sebagai dampak dari proyek pembangunan KCJB.
Tidak hanya di daerah permukiman warga, perhatian dan mitigasi potensi banjir jelangusim penghukan juga ditujukan pada jalan tol yang berdekatan dengan area proyek KCJB.
“Untuk menghindari masuknya kotoran tanah dari area kerja proyek menuju ke badan jalan tol, diantisipasi dengan membuat washing bay dengan menggunakan satu unit jet washer di setiap pintu keluar masuk proyek,” tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.