Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicap Jago Pencitraan, Bupati Pamekasan Pergi Saat Diajak Dialog dengan Mahasiswa

Kompas.com - 20/09/2021, 18:30 WIB
Taufiqurrahman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Program lainnya yang dijadikan unggulan bupati yakni reformasi birokrasi.

Program tersebut dinilai tidak ada wujudnya. Sampai saat ini banyak kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang kosong. 

Tak sedikit pula pejabat yang berstatus sebagai pelaksana tugas bertahun-tahun.

"Pamekasan sampai dijuluki kabupaten Plt karena tiga tahun banyak OPD yang tidak ada pejabatnya," ungkapnya.

Bahkan, reformasi birokrasi dianggap gagal total.

Aparatur Sipil Negara (ASN) yang awalnya mendapatkan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP), kini dihapus sehingga pelayanan banyak tidak maksimal.

Baca juga: Ini Dugaan Penyebab Jalan dengan Anggaran Rp 3 Miliar Ambles di Pamekasan

Mahasiswa menyebutkan, pelayanan pencetakan elektronik Kartu Tanda Penduduk yang awalnya tidak ada pungutan, kini diam-diam ASN yang melayaninya menerima pungutan.

"Berbagai macam evaluasi pembangunan itu perlu kami sampaikan. Tapi kalau bupati kabur dan tutup telinga, maka Pamekasan susah untuk maju" tandasnya.

Kegagalan lain atas kinerja bupati saat ini yakni belum bisa mengisi kekosongan jabatan Wakili Bupati yang sudah meninggal 9 bulan yang lalu.

Kekosongan itu membuat banyak program yang dikerjakan sendirian oleh bupati, seperti mengantar beras sendirian menggunakan roda tiga ke rumah-rumah warga.

"Apa pantas Bupati naik roda tiga sendirian mengantarkan beras kemudian disuruh video dan difoto oleh ajudannya. Untuk apa kalau bukan untuk pencitraan murahan," terang Musfik. 

Bupati sempat temui massa

Bupati Badrut Tamam sebelumnya sempat menemui massa yang unjuk rasa.

Namun ia hanya menyampaikan pesan singkat sebelum pergi meninggalkan massa.

"Terima kasih atas semua masukannya. Semua masukan akan kami diskusikan dengan pimpinan OPD. Kami paham banyak kekurangan dan sekali lagi kami ucapkan terima kasih," ujar Badrut Tamam yang langsung pergi didampingi Kapolres dan Komandan Kodim Pamekasan.

Setelah ditinggal oleh bupati, massa memilih bertahan di depan rumah dinas bupati hingga sore hari.

Mereka tidak akan membubarkan diri sebelum ditemui bupati. Massa bahkan mendirikan tenda sebagai tempat berteduh. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com