Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicap Jago Pencitraan, Bupati Pamekasan Pergi Saat Diajak Dialog dengan Mahasiswa

Kompas.com - 20/09/2021, 18:30 WIB
Taufiqurrahman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Bupati Pamekasan Baddrut Tamam memilih pergi saat diajak berdialog tentang program pembangunan oleh aktivis pemuda dan mahasiswa Pamekasan, Senin (20/9/2021).

Unjuk rasa itu digelar untuk mengevaluasi tiga tahun kepemimpinan Baddrut Tamam sebagai bupati.

Baca juga: Video Viral Pemuda Curi Besi Penutup Gorong-gorong, Dinas PUPR Pamekasan: Sudah Tidak Terhitung yang Hilang

Puluhan mahasiswa dan pemuda yang mengikuti unjuk rasa tersebut, mengaku kecewa atas sikap Badrut Tamam.

Musfiqul Khoir, kordinator unjuk rasa mengatakan, kedatangan mahasiswa dan pemuda bukan untuk berbuat onar dan kerusuhan.

Tetapi mereka ingin menguji kemampuan bupati untuk menjelaskan program pembangunan yang sudah dijalankannya selama tiga tahun.

Sebab, mahasiswa menganggap selama ini bupati merupakan tukang selfie dan senang membangun pencitraan.

"Kenapa bupati kabur saat diajak dialog. Berarti betul persepsi masyarakat bahwa dia tukang selfie dan doyan pencitraan, tapi programnya nol," ujar Musfiqul Khoir.

Baca juga: Ini Dugaan Penyebab Jalan dengan Anggaran Rp 3 Miliar Ambles di Pamekasan

Musfiq menambahkan, ada indikasi korupsi dalam program kesehatan yang dilakukan bupati selama tiga tahun berupa pemberian mobil operasional di desa-desa.

Menurutnya, pengadaan mobil tersebut sudah disidik oleh Kejaksaan Negeri Pamekasan. Kejaksaan Negeri Pamekasan dan tinggal menunggu waktu untuk menetapkan tersangka.

"Program kesehatan yang diunggulkan ternyata ada praktik korupsi di dalamnya. Ini perlu didialogkan dengan bupati," imbuh Musfiq.

Baca juga: Soal Dugaan Pemotongan Dana BOS dan BOP di Pamekasan, Kadisdik: Silakan Ajukan Datanya ke Saya

 

Program lainnya yang dijadikan unggulan bupati yakni reformasi birokrasi.

Program tersebut dinilai tidak ada wujudnya. Sampai saat ini banyak kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang kosong. 

Tak sedikit pula pejabat yang berstatus sebagai pelaksana tugas bertahun-tahun.

"Pamekasan sampai dijuluki kabupaten Plt karena tiga tahun banyak OPD yang tidak ada pejabatnya," ungkapnya.

Bahkan, reformasi birokrasi dianggap gagal total.

Aparatur Sipil Negara (ASN) yang awalnya mendapatkan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP), kini dihapus sehingga pelayanan banyak tidak maksimal.

Baca juga: Ini Dugaan Penyebab Jalan dengan Anggaran Rp 3 Miliar Ambles di Pamekasan

Mahasiswa menyebutkan, pelayanan pencetakan elektronik Kartu Tanda Penduduk yang awalnya tidak ada pungutan, kini diam-diam ASN yang melayaninya menerima pungutan.

"Berbagai macam evaluasi pembangunan itu perlu kami sampaikan. Tapi kalau bupati kabur dan tutup telinga, maka Pamekasan susah untuk maju" tandasnya.

Kegagalan lain atas kinerja bupati saat ini yakni belum bisa mengisi kekosongan jabatan Wakili Bupati yang sudah meninggal 9 bulan yang lalu.

Kekosongan itu membuat banyak program yang dikerjakan sendirian oleh bupati, seperti mengantar beras sendirian menggunakan roda tiga ke rumah-rumah warga.

"Apa pantas Bupati naik roda tiga sendirian mengantarkan beras kemudian disuruh video dan difoto oleh ajudannya. Untuk apa kalau bukan untuk pencitraan murahan," terang Musfik. 

Bupati sempat temui massa

Bupati Badrut Tamam sebelumnya sempat menemui massa yang unjuk rasa.

Namun ia hanya menyampaikan pesan singkat sebelum pergi meninggalkan massa.

"Terima kasih atas semua masukannya. Semua masukan akan kami diskusikan dengan pimpinan OPD. Kami paham banyak kekurangan dan sekali lagi kami ucapkan terima kasih," ujar Badrut Tamam yang langsung pergi didampingi Kapolres dan Komandan Kodim Pamekasan.

Setelah ditinggal oleh bupati, massa memilih bertahan di depan rumah dinas bupati hingga sore hari.

Mereka tidak akan membubarkan diri sebelum ditemui bupati. Massa bahkan mendirikan tenda sebagai tempat berteduh. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com