Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Sepekan BBM Langka di Belitung, di SPBU Sampai Rebutan, Wabup: Dipicu Maraknya Tambang Timah Inkonvensional

Kompas.com - 18/09/2021, 08:55 WIB
Heru Dahnur ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Sejak sepekan terakhir terjadi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, terutama untuk jenis Pertalite. 

Akibatnya, terjadi antrean panjang di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah itu. 

Pasokan BBM di negeri Laskar Pelangi diduga cepat terkuras habis karena maraknya aktivitas tambang timah inkonvensional.

Baca juga: Fakta Kelangkaan BBM di Krayan, Harga Eceran Tembus Rp 35.000 Per Liter, Ini Penyebabnya

Akibat aktivitas tambang timah inkonvensional

Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie mengatakan, kelangkaan BBM terjadi bukan karena kurangnya pasokan, melainkan karena meningkatnya permintaan masyarakat.

"Ada yang bergerak tumbuh di tengah pandemi ini, seperti dari pekerja tambang timah inkonvensional," kata Isyak saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (17/9/2021).

Isyak menuturkan, kewenangan pengadaan BBM bukan berada di Pemkab.

Namun petugas tetap melakukan monitoring karena berkaitan langsung dengan kebutuhan masyarakat.

Baca juga: BBM Langka Selama Sepekan di Batam, Ini Penjelasan Pertamina

BBM jenis Pertalite jadi rebutan, Pemkab tak bisa larang tambang timah inkonvensional

Fakta di lapangan, kata Isyak, memang terjadi kelangkaan BBM khususnya dari jenis Pertalite.

"Kami sampaikan ini pada provinsi dan Pertamina agar pasokan ditambah. Jika penertiban dilakukan terhadap pekerja (tambang timah) inkonvensional ini justru bisa memicu gejolak," ujar Isyak.

Isyak mengakui jika penjualan BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kerap berebut antara pengendara umum dan pembelian untuk tambang inkonvensional.

Baca juga: Solar Langka di Sumbar, Antrean SPBU hingga 1 Kilometer

Sehingga diperlukan depot khusus dengan pasokan dan harga yang terjangkau bagi para pekerja tambang inkonvensional.

"Kami tak menampik pandemi ini berdampak pada melemahnya ekonomi sehingga banyak yang lari ke tambang timah inkonvensional. Permintaan pasar global dan harga timah yang tinggi, maka sesuai hukum pasar permintaan BBM juga tinggi," ungkap Isyak.

Baca juga: Kisah Warga Juru Seberang Belitung, Giat Budidaya Mangrove untuk Lestarikan Ikan, gara-gara Perairannya Dirusak Penambang Timah Ilegal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com